TEMPO.CO , Aurora, Colorado - James Holmes, pelaku penembakan di premier film Batman The Dark Knight Rises di Teater Film Century Aurora, Denver, Colorado, Amerika Serikat, diduga sudah merencanakan aksinya.
Kepala Polisi Aurora Dan Oates dalam wawancaranya kepada Reuters menyatakan ada kalkulasi dan pertimbangan masak sebelum akhirnya "The Joker" melancarkan aksinya.
Baca Juga:
Hal tersebut terlihat dari bahan-bahan dan material peledak di apartemennya, beberapa mil dari kompleks teater tempat penembakan. "Kami menyadari tersangka selama empat bulan ini menerima pengiriman dengan volume tinggi ke rumah dan tempat kerjanya," kata dia. "Hal tersebut mulai menguak bagaimana ia bisa mendapatkan magasin (senjata) dan amunisinya."
Seorang pria yang mengenakan perangkat taktis lengkap, helm, dan masker gas tiba-tiba menembaki para penonton dalam premier The Dark Knight Rises pada Jumat, 20 Juli dini hari waktu setempat. Setidaknya 12 orang meninggal dunia dan 58 orang terluka, termasuk di antaranya dua warga negara Indonesia dan satu warga negara Amerika keturunan Indonesia.
Pelaku, yang kemudian dikenali sebagai James Holmes, 24 tahun, kemudian ditangkap di tempat parkir di belakang bioskop. Polisi menemukannya dengan senapan AR-15 dan 12-gauge shotgun. Di dalam mobilnya juga ditemukan pistol Glock dengan kaliber .40.
Senjata yang cukup banyak ini dibelinya secara legal di tiga toko senjata berbeda dalam 60 hari terakhir. Pria yang mengantongi gelar master di bidang ilmu saraf (neuro science) ini juga membeli sekitar 6.000 amunisi secara online.
REUTERS |ARYANI KRISTANTI
Terpopuler:
Penonton Film Batman Dijaga Polisi
Sembilan Penembakan Paling Brutal di Amerika
Teror Batman, Obama Batal Kampanye
Penembak Batman Mirip dengan Aktor Heath Ledger
Data Korban Teror Batman di Indonesia, Belum Ada
WNI Korban Penembakan Batman Dioperasi
Obama Kunjungi Keluarga Korban di Colorado
Debat Kepemilikan Senjata Muncul Lagi