Nikmatnya Buka Puasa dengan Mi Hijau dan Es Teler

Bolognaise Mie Hijau Panggang Saus Keju.
Bolognaise Mie Hijau Panggang Saus Keju.

TEMPO.CO, Jakarta - Sudahkah Anda mempunyai rencana untuk berbuka puasa petang nanti? Jika belum, mungkin Anda bisa mencoba mi ayam hijau di Mee Restu by Bakmi Aliong.

Awalnya saya mencoba menu ini karena tertarik dengan minya yang berwarna hijau. "Kami campur minya dengan sawi, jadi warnanya hijau," kata Janji, sang juru masak, di gerai mereka di Eat & Eat Gandaria City, Jakarta, Sabtu petang kemarin.

Mi seharga Rp 35 ribu ini tampak memikat dengan topping ayam melimpah. Irisannya besar-besar berwarna cokelat keemasan. Cukup menandakan paduan rasa manis kecap dan gurihnya kaldu.

Mi hijau yang menurut sang koki asal Kediri itu telah dicampur sayuran itu ternyata punya rasa standar. Tak ada aroma sawi. Rasanya sama dengan mi pada umumnya. Bentuknya yang pipih tetap menyisakan tekstur kenyal. Nikmat saat diseruput bersama kuah kaldu gurihnya.

Sebagai pelengkap, mi ayam ini juga dilengkapi dengan irisan sawi hijau dan taburan bawang goreng. Anda juga dapat menambahkan saus, kecap, atau sambal sesuai dengan selera.

Selain mi ayam hijau, Mee Restu by Bakmi Aliong juga menyediakan beberapa hidangan lain. Misalnya mi spesial dengan topping udang, lamien spesial chacian, dan lamien sapi lada hitam. Khusus sajian lamien alias mi tarik, Anda dapat menyaksikan proses pembuatannya secara langsung di mana para koki akan menarik lalu melipat adonan mi berulang-ulang hingga mencapai ukuran yang pas. "Semua bahan alami, tanpa pengawet," kata Janji.

Mee Restu by Bakmi Aliong sejatinya punya induk restoran di daerah Kenjeran, Surabaya. Di Jakarta, mereka membuka beberapa gerai. Di antaranya ada di Eat & Eat Gandaria City, Urban Kitchen Pasific Place, dan Urban Kitchen Plaza Indonesia.

Di Eat & Eat, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis makanan lain yang jadi ciri khas masing-masing daerah di Indonesia ataupun Asia. Seperti Nasi Gudeg Jogja, Tahu Tek-tek Surabaya, Nasi Goreng Babat Semarang, Nasi Pedes Bali ataupun Singapore Chicken Rice, Shin Men Ramen, Carrot Cake dari Newton Singapore, sampai Killiney Kopitiam.

Harga berbagai hidangan itu dibanderol antara Rp 10 ribu hingga Rp 40 ribu. Uniknya, cara pembayaran di Eat & Eat adalah dengan menggunakan kartu isi ulang. Di pintu masuk, Anda harus deposit sebesar minimal Rp 100 ribu untuk mendapatkan kartu tersebut. Setelah selesai makan, nilai uang yang tersisa (saldo) pada kartu bisa Anda ambil kembali dengan mengembalikan kartu saat hendak keluar area.

Awalnya memang terkesan merepotkan. Namun jika Anda berniat melakukan petualangan kuliner dengan mencicipi aneka hidangan di puluhan gerai yang ada, cara ini justru praktis karena Anda tak perlu menghitung uang dan menunggu kembalian di tiap gerai.

Saya, misalnya, memilih meneguk seporsi es teler seharga Rp 15 ribu usai menyantap mi ayam. Isiannya terdiri dari alpukat, nangka, kelapa, agar-agar, selasih dengan es serut plus guyuran sirup dan susu kental manis. Hmm, susunya yang manis plus lembutnya alpukat dan nangka membuatnya nikmat disantap jadi penutup hidangan berbuka puasa.

PINGIT ARIA