TEMPO.CO , Jakarta: Situasi keamanan di Suriah yang terus memburuk membuat warga Indonesia yang bekerja di sana tak sabar untuk kembali pulang. Dua bulan terakhir, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, mengaku setiap hari dihubungi puluhan orang tenaga kerja migran di Suriah yang mengeluh dan ingin cepat pulang. "Mereka mengabarkan kalau ada bom, tembakan, dan akhirnya minta tolong dipulangkan," katanya.
Salah seorang TKI yang menghubungi Anis adalah Tika binti Randim. Ketika dihubungi Tempo, Kamis pekan lalu, dia menjelaskan dengan detail kondisi keamanan Suriah yang mencekam. "Sekarang benar-benar lagi gawat, dari kemarin pesawat bolak-balik terus menembaki dan menjatuhkan bom," kata Tika.
Tika perempuan asal Subang, Jawa Barat, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Damaskus. Dia belum genap setahun bekerja di sana. Kontraknya baru berakhir Januari nanti. "Kami berharap Presiden SBY cepat bergerak memulangkan sebelum ada korban," katanya melalui pesan pendek. "Aku tidak mau mati di sini."
TKI lain yang juga ingin pulang adalah Rasti, pembantu rumah tangga asal Indramayu. Dia juga bekerja di Damaskus. Beberapa pesan pendeknya terangkai dalam horor. "Dekat jalan tol ada tembak-tembakan, tolong Bu. Di rumah majikan teman saya peluru pada masuk. Dekat rumah tembak-tembakan terus, nggak bisa tidur." Selain itu, ada juga Dewi asal Ngawi, Jawa Timur. "Tolong saya didata, kita takut banget. Ada bom deket banget, sampai kelihatan asapnya."
HARUN MAHBUB|SUNDARI|JONIANSYAH|EDI FAISOL|ISHOMUDIN
Berita Terpopuler
PSK Ini Ladeni 12 Orang Sehari
Jokowi dalam Terawangan Ahli Metafisika
Gigi Berantakan Tengah Jadi Tren di Jepang
Pernyataan Kongkalikong SBY Ditanggapi Sinis
Selamat di Toronto, Jessica Tewas di Colorado
Teror Batman di AS, Dua Warga Indonesia Tertembak
SBY Diminta Mundur Dari Demokrat
Makin Tinggi Rok, Makin Besar Diskon
Polisi Lanjutkan Penyidikan Cut Tari dan Luna Maya
Mega Ingatkan Jokowi untuk Jaga Kesehatan