Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyuwangi Kekurangan Guru Bahasa Using  

image-gnews
Tradisi Mocoan Lontar Yusuf. TEMPO/ Ika Ningtyas
Tradisi Mocoan Lontar Yusuf. TEMPO/ Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Using, Banyuwangi, Jawa Timur, Sayun Widianto, mengatakan Banyuwangi kekurangan 60 orang lebih guru bahasa Using untuk mengajar di sekolah menengah pertama (SMP). "Saat ini jam guru yang mengajar bahasa Using tidak diakui," katanya kepada Tempo, Selasa, 24 Juli 2012.

Bahasa Using merupakan bahasa daerah Banyuwangi. Akibat semakin langkanya penutur bahasa tersebut pemerintah setempat mewajibkan pengajaran muatan lokal bahasa Using di tingkat SD dan SMP. Kewajiban itu mengacu pada Peraturan Daerah Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2007.

Sayun mengatakan kurangnya guru bahasa Using karena terkendala Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam undang-undang tersebut diatur bahwa guru yang mendapatkan sertifikasi diwajibkan mengajar selama 24 jam sepekan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Padahal, kata Sayun, belum ada guru lulusan bahasa Using karena bahasa daerah tersebut belum diajarkan di universitas. Sebelum aturan mengenai sertifikasi guru itu turun, bahasa Using diajarkan oleh guru mata pelajaran lain.

Menurut Sayun, dampak dari tidak diakuinya jam mengajar bahasa Using membuat banyak sekolah menghapus muatan lokal bahasa Using. Dari 125 SMP negeri dan swasta, sekitar 60 sekolah menghapus pengajaran bahasa Using.

Sayun khawatir kondisi ini membuat bahasa Using tidak dikenal generasi muda. Karena itu Sayun mendesak pemerintah Banyuwangi segera mencari solusi.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Suratno, membenarkan banyaknya sekolah yang akhirnya meniadakan pengajaran bahasa Using karena tidak adanya guru pengajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suratno mengatakan bahasa Using belum masuk pada standar muatan lokal sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2007 tentang Standar Isi. "Berbeda misalnya bahasa Jawa yang sudah masuk dalam standar muatan lokal," ujarnya.

Menurut Suratno, Dinas Pendidikan telah memiliki rencana untuk mengusulkan pengajaran bahasa Using supaya diakui dalam Permendiknas tersebut. Selain itu, akan dibentuk lembaga pendidikan dan latihan yang akan memberi pelatihan rutin kepada calon guru pengajar bahasa Using. "Dengan langkah-langkah ini ke depannya guru bahasa Using diakui oleh pemerintah," ucap Suratno.

IKA NINGTYAS

Berita lain:
Ini Jawaban Jokowi atas Kicauan @Triomacan2000

Brotoseno dan Angie kembali Pamer Kemesraan

Dua Tokoh Ini Jadi Penentu Capres 2014

Ruhut Tuding Nasdem Alihkan Isu

Oknum Kotak-Kotak Masih Misterius


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

40 hari lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.


5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

Front Page Cantik. Duduk Silang Kaki. shutterstock.com
5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.


Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.


Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Suasana pemandangan Danau Toba yang dilihat dari desa Tongging, Karo, Sumut, Sabtu (25/01). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.


Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Ini yang Perlu Dilakukan Agar Efektif Belajar Bahasa Inggris
Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta


Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Ilustrasi bahasa daerah. TEMPO/Imam Sukamto
Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.


3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

sxc.hu
3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?


Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

sxc.hu
Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?


Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Ilustrasi pria bermain dengan anak-anak. baby.ru
Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?


Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

sxc.hu
Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.