TEMPO.CO, Hong Kong - Aktivitas manufaktur sektor swasta Cina yang dirilis hari ini berhasil membaik ke level terkuatnya sejak bulan Februari, meski masih menunjukkan kontraksi dalam sembilan bulan terakhir.
Indeks manufaktur Cina (HSBC Flash Manufacturing PMI) di bulan Juli ini meningkat menjadi 49,5 dari skala 100 poin, lebih baik dari level 48,2 di bulan Juni. Angka di atas level 50 menunjukkan pertumbuhan, sedangkan di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Kepala ekonom HSBC Cina, Hongbin Qu, mengatakan dalam pernyataannya yang menyertai rilis PMI hari ini bahwa kebijakan langkah-langkah pelonggaran mulai berlaku di perekonomian.
Bank Sentral Cina (BPoC) telah menurunkan suku bunga pinjaman dan tabungan pawa awal Juli lalu, menandai penurunan biaya yang kedua berturut-turut dalam dua bulan terakhir. Mereka juga mengatakan akan mengizinkan bank mengambil kebijakan yang lebih besar.
Namun Qu mengatakan, “Secara keseluruhan di bulan Juli masih menyiratkan permintaan yang lemah dan pekerjaan yang lemah.” Dia kembali mengulangi rekomendasi kebijakan yang dilakukan berulang–ulang selama beberapa bulan terakhir dalam komentar yang dilampirkan dalam laporan PMI bahwa pihak yang berwenang Cina harus mengambil kebijakan pelonggaran tambahan.
Di antara sub-komponen indeks manufaktur, untuk pengeluaran mengalami ekspansif, sedangkan pesanan ekspor baru tetap mengalami kontraksi, meski pada tingkat yang lebih lambat.
Bursa Shanghai sempat bereaksi positif terhadap data PMI, sehingga indeks saham Shanghai berhasil menguat 3,15 poin (0,15 persen) ke level 2.144,55. Adapun bursa regional lainnya bergerak beragam.
Bursa Hong Kong melemah 0,09 persen, bursa Jakarta turun 0,29 persen, bursa Singapura terkoreksi 0,27 persen, serta bursa Tokyo juga susut 0,26 persen. Sedangkan bursa India menguat 0,24 persen, bursa Australia turun 0,05 persen, bursa Seoul naik 0,25 persen, serta bursa Singapura juga naik 0,65 persen.
Kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi global akibat krisis utang Eropa masih mendominasi perhatian investor, sehingga data manufaktur Cina yang lebih baik dari perkiraan ini tidak direspons positif oleh bursa Asia.
MARKETWATCH | VIVA B. K