TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan Kementerian BUMN telah mengeluarkan surat pengakuisisian atas PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
"Iya, memang," kata Dahlan seusai rapat pimpinan di kantor PT Kereta Api Indonesia (KAI), Stasiun Gambir, 24 Juli 2012. Dahlan menuturkan akuisisi tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi BUMN.
Dahlan mengungkapkan langkah tersebut dilaksanakan untuk menyelamatkan perseroan yang mengalami kerugian.
Menurut dia, kegiatan bisnis pengerukan saat ini berada di bawah manajemen Pelindo II sepenuhnya. Pelindo II akan memiliki seluruh aset Rukindo. Kewenangan sepenuhnya diberikan kepada BUMN yang mengelola sebanyak 12 pelabuhan itu.
Selain akuisisi terhadap Rukindo, Kementerian BUMN juga menunjuk Perusahaan Umum Damri untuk mengambil alih bisnis Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Seperti akuisisi Rukindo oleh Pelindo II, seluruh aset PPD diserahkan kepada Damri.
Direktur PPD, Pande Putu Yasa, mengatakan, setelah Perum Damri dan Perum PPD dimerger menjadi entitas baru, keduanya akan diakuisisi oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Sesuai dengan rencana Kementerian BUMN, dalam jangka panjang PPD dan Damri selanjutnya akan menjadi anak usaha PT KAI," katanya.
Ia mengatakan telah menemui Direksi KAI untuk menyampaikan roadmap pengembangan PPD. Mengenai merger PPD dengan Damri, Putu berharap bisa dilakukan secepatnya.
Soal rencana PT KAI mengakuisisi perusahaan baru hasil merger PPD dan Damri, Dahlan hanya mengatakan, ”Untuk sementara PPD ke Damri dulu. Setelah itu baru dipikirkan next step-nya bagaimana," kata Dahlan.
MARIA YUNIAR
Berita Terkait:
Sebelum Dicopot Menteri Dahlan, Komisaris PT Pos Niat Mundur
Dahlan Ganti Komisaris PT Pos Indonesia?
Dahlan Tagih Janji Jasa Marga Soal Contraflow
BPK Minta Menteri Dahlan Rapikan Aset BUMN
Dahlan Minta Pada 2013, RUPS BUMN Paling Lama Mei
Habis Ditegur Dahlan, 5 BUMN Benahi Aset