TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor universitas negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta menganggap nilai bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) perlu dinaikkan agar mampu menciptakan pendidikan yang makin terjangkau.
"Bantuan itu bisa untuk meringankan biaya kuliah mahasiswa agar angka penerima beasiswa mencapai 20 persen dari total mahasiswa baru," ujar Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rokhmat Wahab, Selasa, 24 Juli 2012.
Dia menjelaskan, UNY mempunyai 6.000 mahasiswa baru tahun ini, maka skema bantuan mestinya bisa untuk membiayai sekitar 1.200 mahasiswa baru kurang mampu. "Jatah bidik misi sudah lumayan banyak, jadi BOPTN tinggal melengkapi jumlah beasiswa hingga 20 persen," kata Rokhmat.
Menurut Rokhmat, nilai pembagian bantuan sebaiknya tak didasarkan pada status perguruan tinggi biasa atau perguruan tinggi berbadan hukum. "Jangan berdasar status, lebih baik didasarkan pada beban operasional, jumlah mahasiswa, dan prestasi," ujar dia.
Rokhmat mencontohkan, tahun ini, dengan 6.000 mahasiswa baru, UNY hanya mendapat bantuan operasional Rp 26 miliar, sedangkan Universitas Gadjah Mada dengan mahasiswa baru sekitar dua kali lipatnya memperoleh Rp 90 miliar. Padahal Rp 26 miliar hanya mencakup 10 persen biaya operasional kampusnya selama setahun.
Karena itu, dia tak sependapat dengan pernyataan Rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka mengenai skema BOPTN 2013, yang hanya diberikan untuk perguruan tinggi berbadan hukum, antara lain ITB, Universitas Indonesia, UGM, dan Institut Pertanian Bogor. "Skema pembagian seperti ini akan membuat kesenjangan kualitas kampus PTN biasa dan PTN berbadan hukum makin menganga," ujarnya.
Rektor UGM Pratikno berharap besaran subsidi pemerintah kepada perguruan tinggi berbadan hukum diperbesar. "Pembengkakan subsidi pemerintah akan membuat PTN berbadan hukum lebih bisa terjangkau oleh semua warga dari semua lapisan," ujarnya. Saat ini, kata Pratikno, UGM mempunyai dua beban berat, yakni berkompetisi dengan kampus maju di tingkat global sekaligus menjaga peluang pendidikan agar terjangkau oleh semua kelompok masyarakat. "Untuk mencapai tujuan ini, UGM butuh dukungan dana besar."
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terpopuler lainnya:
Ahok Sambut Serangan @triomacan2000 dengan Tertawa
Sebulan Lebih Penulis Skandal Lapindo Belum Ketemu
Kehilangan Pekerjaan Gara-gara Foto di Facebook
Soal Masa Jabatan? Ahok Tangkis @TrioMacan2000
Israel Siap Perang Terbuka dengan Iran
SBY Tolak Hadir Deklarasi Suara Anak Sejak 2008