TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamurti, mengatakan naiknya harga kedelai dunia mendorong pemerintah untuk mulai mempertimbangkan opsi pembebasan bea masuk impor komoditas pangan.
"Kami tengah mempertimbangkan rencana tersebut," ujar Bayu di Kantor Kementerian Koordinator Ekonomi, Rabu, 25 Juli 2012.
Bayu melanjutkan, jika rencana pembebasan bea masuk terealisasi, maka bea masuk impor kedelai sebesar 5 persen akan dibebaskan. Pemerintah berharap langkah ini akan memicu pengimpor kedelai tidak mengambil keuntungan dari naiknya harga kedelai.
"Berdasarkan perhitungan kami, pembebasan bea masuk tersebut mampu menurunkan harga kedelai impor di dalam negeri Rp 400-an per kilogram," katanya.
Menurut Bayu, meskipun Brazil tengah mengalami musim panas berkepanjangan yang menurunkan jumlah produksi kedelai, Indonesia masih memiliki alternatif akan mengimpor kedelai dari negara lain, di antaranya Argentina.
"Alternatif kita selain Brazil itu Argentina saja, tapi dia juga mengalami masalah yang sama," katanya.
Saat ini harga kedelai mencapai Rp 8.000 per kilogram sehubungan dengan musim panas yang berkepanjangan di negara-negara produsen kedelai. Ditambah lagi Cina melakukan pembelian besar-besaran atas kedelai.
"Cina kalau tidak salah akan melakukan impor 61 juta ton,” katanya.
ISTMAN MP