Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesaksian Hari Suwandi Lapindo Tuai Kecaman

image-gnews
Korban Lumpur Lapindo, Hari Suwandi, yang melakukan aksi jalan kaki dari Porong, Sidoarjo, menuju Jakarta, disambut aktivis Kontras saat tiba di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (08/07). Setelah berjalan kaki selama 25 hari, Hari Suwandi akan berusaha menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta keadilan bagi korban luapan lumpur Lapindo. TEMPO/Dasril Roszandi
Korban Lumpur Lapindo, Hari Suwandi, yang melakukan aksi jalan kaki dari Porong, Sidoarjo, menuju Jakarta, disambut aktivis Kontras saat tiba di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (08/07). Setelah berjalan kaki selama 25 hari, Hari Suwandi akan berusaha menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta keadilan bagi korban luapan lumpur Lapindo. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Korban semburan lumpur Lapindo, Hari Suwandi, 44 tahun, yang berjalan kaki mulai dari Porong menuju Jakarta menuai banyak kecaman dari berbagai kalangan mulai dari warga Porong hingga lewat jejaring sosial.

Kecaman itu timbul karena Hari Suwandi dalam siaran di TV One pada Rabu malam menyatakan menyesal telah melakukan aksi jalan kaki dari Porong menuju Jakarta untuk menuntut penyelesaian ganti rugi. Ia juga meminta maaf kepada keluarga Aburizal Bakrie.

"Hari telah 'terbeli' dengan uang, ini bukan karena intimidasi. Saya ditinggalkan sendirian, padahal sebelumnya kami sedang berjuang untuk penyelesaian ganti rugi," kata Harto Wiyono, korban Porong yang mendampingi aksi jalan kaki Hari, kepada Tempo, Kamis, 26 Juli 2012.

Selama melakukan perjalanan, Hari didampingi Harto Wiyono, 41 tahun, korban lumpur Lapindo dari Jatirejo, Porong. Ia menggunakan sepeda motor dengan tugas mengawal Hari dalam perjalanannya menuju Jakarta.

Hari, korban semburan lumpur Lapindo dari Desa Kedung Bendo, Porong, berangkat berjalan kaki dari tanggul lumpur Porong mulai 14 Juni 2012 dan tiba di Jakarta pada 8 Juli 2012. Tujuannya menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara dan Aburizal Bakrie di Wisma Bakrie. Ia menempuh perjalanan sejauh 827 kilometer menyusuri jalan di jalur pantai utara Jawa yang melewati 17 kabupaten/kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Jakarta.

Harto mengatakan setelah siaran di TV One tersebut keberadaan Hari tidak bisa dilacak. Ia mengatakan selama di Jakarta keduanya memang belum berhasil menemui Presiden SBY ataupun Aburizal. "Kami menemui anggota DPR RI dan sudah mengajukan permintaan agar bertemu dengan Presiden," ujar dia.

Sebelumnya, kata Harto, Hari izin kepadanya pergi untuk membeli sesuatu pada Rabu sore. Dia tidak pernah mengatakan akan melakukan wawancara dengan TV One. "Jalan kaki adalah inisiatif Hari sendiri. Sabtu besok saya akan pulang ke Sidoarjo. Perjuangan kami untuk bertahan di Jakarta hingga ketemu dengan Presiden SBY terpaksa tidak kami lanjutkan," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecaman juga muncul dari pendamping korban lumpur Lapindo, Paring Waluyo Utomo, yang selama ini mendampingi perjuangan Hari. "Saya merasa tertampar, dia mengkhianati apa yang pernah dikatakannya sendiri," ujar.

Koordinator warga Lapindo di dalam peta terdampak, Yudo Wintoko, mengatakan aksi jalan kaki yang dilakukan Hari memang sejak awal diragukan oleh banyak korban Porong. "Kami menyesalkan tindakannya yang ujung-ujungnya untuk kepentingan diri sendiri," ujar dia.

Kecaman dan sumpah serapah terhadap Hari Suwandi juga diterima di grup Facebook "Dukungan Hari Suwandi, Jalan Kaki Porong Jakarta". Grup yang beranggotakan 1.967 orang ini dengan keras mengecam tindakan Hari yang menyesalkan aksi jalan kaki. Misalnya postingan dari Jelita Rafael, "Perjuangan Hari Suwandi berakhir di tipi merah.. oh Mr Hari.. kena apa dirimu?".

Sementara itu untuk mendapatkan konfirmasi Hari berkali-kali Tempo berupaya menghubungi dua nomor telepon selulernya. Namun hingga berita ini diturunkan, konfirmasi belum didapat karena telepon selulernya masih nonaktif.

DINI MAWUNTYAS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Ekskavator dioperasikan untuk pengerjaan peninggian dan penguatan tanggul lumpur Lapindo di Jatirejo, Siring, Sidoarjo, Jawa Timur, 28 Mei 2018. ANTARA/Umarul Faruq
Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.


8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

29 Mei 2014

Seorang warga dengan wajah di penuhi lumpur berdiri di sisi tanggul seusai memasang puluhan patung manusia lumpur di atas lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, (26/5). TEMPO/Fully Syafi
8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.


Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

14 Desember 2012

Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan yang resmi pensiun terhitung hari Jumat (31/10), usai menggelar konferensi pers di gedung Mahkamah Agung, Jakarta, (31/10). Dalam keterangannya Bagir menyampaikan reformasi birokrasi dan transparasi di lingkungan pera
Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.


Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

29 November 2012

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam sidang pleno di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, (13/10). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.


3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

23 November 2012

TEMPO/Fully Syafi
3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.


Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

7 November 2012

Sejumlah pekerja dan alat berat memperbaiki ambrolnya tanggul penahan lumpur Lapindo di Titik 22 ,desa Siring, Sidoarjo. TEMPO/Fully Syafi
Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

Pemerintah kabupaten menyiapkan skenario terburuk.


Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

5 November 2012

Seorang warga korban lumpur panas Lapindo menabur bunga kelautan lumpur usai istighosah di tanggul titik 61, Desa Ketapang Keres, Porong, Sidoarjo, Jatim, Selasa (17/7). ANTARA/M Risyal Hidayat
Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

Lapindo Brantas Inc (LBI) masih mencari mitra untuk turut mendanai pengembangan industri hulu migas itu.


Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

5 November 2012

Seorang warga melintas di atas tanggul lumpur di titik 29, desa Besuki, Porong, Sidoarjo, Senin (5/28). Sejumlah warga korban lumpur menduduki pos BPLS dan melarang semua kegiatan BPLS dikawasan lumpur sebelum ganti rugi korban terbayarkan. TEMPO/Fully Syafi
Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

Luberan lumpur di titik P 71-10d dan P 21-22 akan berdampak pada rel kereta api dan Raya Porong. Sementara titik P 33 akan berdampak pada permukiman.


Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

14 September 2012

Petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) berjalan diatas lumpur kering dititik 21 desa Siring, Sidoarjo, Kamis (22/9). Paska longsornya gunung lumpur dititik 21, kawasan lumpur Lapindo tertutup bagi wisatawan. TEMPO/Fully Syafi
Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Khusairi, meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung.


Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

10 September 2012

Seorang warga korban lumpur panas Lapindo menabur bunga kelautan lumpur usai istighosah di tanggul titik 61, Desa Ketapang Keres, Porong, Sidoarjo, Jatim, Selasa (17/7). ANTARA/M Risyal Hidayat
Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

Tahun 2013 pemerintah menganggarkan Rp 2,236 triliun naik dari tahun ini Rp 1,533 triliun.