TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Nazaruddin turut diperiksa dalam perkara dua warga negara Malaysia, R Azmi Bin Mohamad Yusof dan Mohamad Hasan Bin Khusi Mohamad. Alasannya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini juga disebut-sebut mengenal Azmi-Hasan.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha, mengatakan penyidik memeriksa Nazar sebagai saksi. "Pemeriksaannya dijadwalkan pukul 09.00 WIB," kata Priharsa di kantornya, Kamis, 26 Juli 2012.
Dua warga negara Malaysia itu dianggap menghalangi penyidikan kasus korupsi pembangkit listrik tenaga surya 2008 di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun tersangka dalam kasus korupsi tersebut adalah Neneng Sriwahyuni, istri Nazar.
Proyek PLTS berbiaya Rp 8,9 miliar itu diduga kuat melibatkan Neneng. Proyek tersebut disubkotrakkan dari PT Alfindo Nuratama Perkasa kepada PT Sundaya Indonesia yang mengakibatkan kerugian negara. Neneng pun mendapat keuntungan sekitar Rp 2,2 miliar dari subkontrak. Namun Neneng sempat menjadi buron Interpol selama sepuluh bulan sebelum tertangkap di kediamannya, di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, pada 13 Juni lalu.
KPK menduga Azmi dan Hasan ikut membantu Neneng selama pelariannya. Keduanya pun dicokok saat bersama-sama Neneng ke Jakarta untuk urusan tertentu.
Politikus Partai Demokrat, Bertha Herawati, yang pernah diperiksa di kasus yang sama, mengatakan pernah mendapat informasi bahwa Azmi pernah bertemu Nazar di Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Nazar ditahan karena menjadi terpidana suap Wisma Atlet, Palembang.
Bertha mengaku mengenal Azmi-Hasan. Mereka beberapa kali bertemu ketika datang ke Jakarta. Sebaliknya, Bertha pernah sekali bertemu keduanya di Malaysia.
Notaris perusahaan Nazar ini mengenal Hasan melalui Marisi Matondang, Direktur PT Mahkota Negara, pada Oktober 2011. Mahkota adalah perusahaan yang tergabung dalam Grup Permai milik Nazaruddin. Dua bulan kemudian, Bertha mengenal Azmi, juga lewat Marisi.
Bertha mengetahui Hasan sebagai pemilik restoran Kedai Hasan di Kuala Lumpur. Azmi adalah Managing Director Meram Holding Sdn, Bhd. dan HTM Consultants Sdn, Bhd.
Dia membenarkan Azmi-Hasan sering mondar-mandir Jakarta-Kualumpur untuk urusan bisnis. "Mereka bermaksud berinvestasi pembangunan pelabuhan dan pabrik perkebunan kelapa sawit di Pekanbaru," kata Bertha.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terpopuler lainnya:
Kisruh Anang-KD, Ashanty Merasa Tersudut
CEO Liga Inggris Minta Maaf pada PSSI
Maia Estianty Bakal Nikah dengan Polisi?
Dalam Masjid, Ustadz Kampanye Foke
Diperkosa hingga Tewas oleh Lima Istrinya
Wamendikbud: Waspadai Jebakan Malaysia
Bintang Twilight, Kristen Stewart Khianati Robert Pattinson