TEMPO.CO, Yerusalem - Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Rabu, 25 Juli 2012, menyerukan kepada seluruh kekuatan militernya untuk mempercepat upaya penghentian program nuklir Iran. Menurut dia, bila program itu berjalan, dunia akan sulit menghentikannya. "Teheran akan mengembangkannya menjadi senjata atom."
Seruan Barak ini diinterpretasikan oleh media Israel bahwa Negeri Yahudi itu bersiap menyerang Iran demi terhentinya proyek pengembangan senjata nuklir. Tuduhan Israel dan Barat sudah berkali-kali dibantah Teheran. Pemerintah Iran menyebutkan proyek yang dimaksud semata-mata untuk tujuan damai.
"Saya sangat menyadari dan memahami betapa sulit mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir," kata Barak. "Inilah saatnya bagi dunia bersatu untuk melakukan aksi (serangan) bersama. Persatuan memiliki tujuan politik demi percepatan dan menghentikan proyek nuklir Iran," ujarnya.
Situs berita di Israel, Ynet, mengutip keterangan seorang pejabat senior yang tak bersedia disebutkan namanya, menyebutkan ucapan Barak itu dapat diterjemahkan bahwa Israel siap melakukan serangan dengan segala kemungkinan. Menurut media Israel, kabinet Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, serangan itu bakal dilakukan pada beberapa pekan ke depan.
Media Israel lainnya, Mofaz, memberikan komentar bahwa keterangan Barak merupakan isyarat bahwa Israel kemungkinan besar akan melakukan serangan terhadap Iran, terutama ditujukan terhadap fasilitas nuklir dan pengayaan uranium milik Negeri Mullah.
Ancaman serangan Israel ke Iran berkali-kali dilontarkan oleh pejabat tinggi Israel. Pekan ini, Israel juga mengancam akan menyerang Iran karena Teheran dan organisasi sekutu terdekatnya di Libanon, Hizbullah, dituduh berada di balik serangan bom bunuh diri di Burgas, Laut Hitam, Bulgaria. Dalam serangan yang terjadi pada Rabu, 18 Juli 2012 itu, lima wisatawan Israel tewas, termasuk sopir bus.
REUTERS | CHOIRUL