TEMPO.CO, Surabaya--Badan Sar Nasional (Basarnas) hingga saat ini masih kesulitan mengevakuasi 60 penumpang kapal yang terdampar di Pulau Goa-Goa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ombak yang tinggi dan cuaca buruk menjadi penghambat.
"Kami tidak mampu merapat karena ombaknya besar dan di sana pantainya berkarang," kata Kepala Basarnas Jatim, Sutrisno, kepada Tempo, Kamis, 26 Juli 2012. "Kapal-kapal besar yang lain juga tidak bisa merapat."
Sebelumnya sebuah kapal tradisional yang diduga mengangkut imigran gelap dikabarkan karam di perairan Situbondo, Jawa Timur. Namun setelah dicek ternyata lokasi kapal karam berada di perairan Pulau Goa-Goa, Madura, tepatnya pada koordinat 070. 09'. 00'' LS (lintang selatan) dan 1410.36'.00'' BT (bujur timur).
Sutrisno mengatakan Basarnas telah menerjunkan personel sebanyak 60 orang dengan menggunakan kapal TNI Angkatan Laut pada Rabu sore untuk melakukan evakuasi penumpang kapal yang terdampar di Pulau Goa-Goa. Mereka, kata dia, juga membawa bahan makanan dan obat-obatan.
Menurut dia timnya sudah berusaha merapat mendekati Pulau Goa-Goa tapi tidak berhasil mendarat. "Karena itu saat ini tim Basarnas berada di Pulau Sapudi yang letaknya 40 mil dari Pulau Goa-Goa," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan para imigran tersebut saat ini dalam kondisi sehat dan ditampung di balai desa di Pulau Goa-Goa. "Kami targetkan hari ini bisa menjangkau pulau, sehingga para imigran bisa segera dibawa ke Surabaya," ujar dia.
DINI MAWUNTYAS