TEMPO.CO, Surakarta - Proses produksi boneka kotak-kotak hingga saat ini belum dilakukan. Produsen baru membuat beberapa pasang sebagai prototipe. Boneka itu diperkirakan baru bisa diproduksi sebanyak 50 ribu pasang per bulan.
“Produksinya masih menunggu komando dari Jokowi,” kata pemilik ide pembuatan boneka, Didi Kempot. Menurutnya, Jokowi dan timnya sedang berhitung secara bisnis untuk memproduksi boneka tersebut. Diharapkan penjualannya dapat menguntungkan lantaran untuk biaya kampanye.
Didi Kempot menyebutkan dia tidak akan ikut campur dalam masalah bisnis pembuatan boneka itu. “Saya sekadar menyumbang ide untuk Jokowi,” katanya. Untuk merealisasikan ide tersebut, dia menggandeng salah satu pengusaha konveksi untuk mendesain dan membuat prototipe.
Setelah prototipe itu jadi, dia pun menawarkannya kepada Jokowi melalui timnya. “Ternyata Jokowi cukup mengapresiasi,” kata Didi Kempot. Selanjutnya, dia mempersilakan Jokowi untuk berhubungan langsung dengan pengusaha konveksi sebagai desainer. “Saya sudah tidak ikut campur lagi,” kata Didi.
Selama ini Didi Kempot mengaku menjadi pengagum Jokowi. “Ini bukan pertama kali saya menyumbang karya,” katanya. Pada saat Jokowi melakukan kampanye pemilihan wali kota lalu, dia juga menyumbang karya lagu campursari berjudul I Love Jody. Jody merupakan singkatan dari Jokowi dan Rudy yang menjadi pasangannya saat itu.
AHMAD RAFIQ
Berita Pilkada Terpopuler:
Gudang Mebel Jokowi Ludes Terbakar
Jokowi Umroh Bersama Keluarga
Ketika Terbakar, Gudang Jokowi Tak Dijaga
Boneka Kotak-kotak Jokowi Dijual Rp 35 Ribu
Didi Kempot Bikin Boneka Kotak-kotak Jokowi
Jangan Pilih Cagub Tak Peduli Anak
Warga Kelapa Gading Gembira Didaftarkan Pilkada
Kata Didi Kempot Soal Boneka Kotak-kotak Jokowi
Pendaftar Pemilih Tambahan Kurang Antusias