Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Porong ingin Labrak Hari Suwandi

image-gnews
Korban lumpur Lapindo, Hari Suwandi melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara di jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (23/7). ANTARA/M Agung Rajasa
Korban lumpur Lapindo, Hari Suwandi melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara di jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (23/7). ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Sidoarjo-Korban semburan lumpur Lapindo dari Jatirejo, Harto Wiyono, 41 tahun, mengatakan sekelompok warga akan mendatangi rumah Hari Suwandi, 44 tahun, di Kejaksen, Tulangan Sidoarjo untuk mempertanyakan kenapa sikapnya berubah.  "Mereka marah dan mempertanyakan kenapa sampai kebobolan sehingga Hari Suwandi bertindak sendiri," kata Harto pada Jumat, 27 Juli 2012.

Harto mengatakan banyak warga menanyakan kepada dirinya mengapa hal seperti ini tidak diantisipasi. Harto menyesal kenapa dia tidak mendampingi Hari sesampainya di Jakarta, karena dirinya pulang ke Porong mulai 14 hingga 24 Juli. "Saya sampai lagi di Jakarta dia sudah berubah. Pada 25 Juli dia mengatakan di televisi kalau menyesal telah berjuang berjalan kaki," ujar dia.

Selama melakukan perjalanan ke Jakarta, Hari Suwandi didampingi Harto Wiyono. Harto menggunakan sepeda motor dengan tugas mengawal Hari yang berjalan kaki menuju Jakarta melalui jalur pantai utara. "Ide berjalan kaki disampaikan kepada saya saat peringatan enam tahun lumpur Lapindo. Ia mengatakan mendapat panggilan hati untuk berjalan kaki demi memperjuangkan warga," ujar Harto.

Korban semburan semburan Lapindo, warga Siring, Wiwik, menyesalkan tindakan Hari yang mengambil langkah sendiri dengan meminta maaf kepada Aburizal Bakrie. "Dua minggu lalu saya datang ke Jakarta untuk menyusul dia agar bisa menyampaikan aspirasi. Dia itu kurang ajar sekali," ujarnya.

Kordinator Sekretariat Gabungan korban dalam peta terdampak berdasar Peraturan Presiden 14/2007, Choirul Huda, mengatakan selama ini Hari tidak mendapat mandat dari siapa pun dari korban semburan lumpur Lapindo. "Dia jalan sendiri, kami di sini tidak kaget kalau akhirnya dia balik kucing. Karena kami tahu siapa dia," ujar dia.

Choirul mengatakan warga di dalam peta terdampak yang ganti ruginya ditanggung Minarak Lapindo Jaya dulu sempat terbagi dalam beberapa kelompok yang terpisah. Namun saat ini lanjut dia warga bersatu dalam Setgab. Yang ini terdiri dari empat kelompok besar yaitu Renokenongo Menolak Kontrak (Pagarekontrak), GKLL (Gabungan Korban Lumpur Lapindo), Geppres (Gerakan pendukung Kepres) dan kelompok lain termasuk warga desa Glagah Harum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, Hari selama ini berasal dari kelompok Geppres. Namun kelompok ini kata Choirul telah meleburkan diri bersama-sama dalam Setgab pada Maret lalu. "Jadi kalau ingin ke Jakarta kami tidak akan berangkat sendiri-sendiri tapi berangkat bareng-bareng. Tidak benar kalau Hari mendapat mandat dari warga," ujar Choirul.

Ia mengatakan saat ini Setgab masih membuat dua jalur untuk menuntut penyelesaian ganti rugi yang molor. Yaitu melakukan pendekatan ke Minarak Lapindo Jaya dan meminta bantuan ke pemerintah. "Dengan Minarak kami telah membuat perjanjian bahwa pembayaran dilakukan secara bertahap hingga Desember 2012. Setiap sebulan sekali diangsur Rp 50 juta," ujar dia.

Rekan Hari di Geppres, Haji Fatah, membenarkan kalau anggota Geppres telah bergabung dengan Setgab. Apa yang dilakukan Hari lanjut dia adalah inisiatif sendiri yang memang didukung segelintir orang. "Saya tidak tahu kenapa Mas Hari bicara seperti itu padahal sebelumnya seperti ngotot. Mungkin sudah ketemu Bakrie," ujarnya.

Pendamping korban semburan lumpur Lapindo, Paring Waluyo Utomo menegaskan keberangkatan Hari ke Jakarta tanpa ada biaya dari siapa pun, meskipun secara spontanitas ada yang memberikan bantuan secara sukarela. "Tidak benar kalau selama ini Hari disuruh berjalan kaki. Itu keinginannya sendiri," ujar dia.

DINI MAWUNTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Ekskavator dioperasikan untuk pengerjaan peninggian dan penguatan tanggul lumpur Lapindo di Jatirejo, Siring, Sidoarjo, Jawa Timur, 28 Mei 2018. ANTARA/Umarul Faruq
Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.


8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

29 Mei 2014

Seorang warga dengan wajah di penuhi lumpur berdiri di sisi tanggul seusai memasang puluhan patung manusia lumpur di atas lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, (26/5). TEMPO/Fully Syafi
8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.


Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

14 Desember 2012

Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan yang resmi pensiun terhitung hari Jumat (31/10), usai menggelar konferensi pers di gedung Mahkamah Agung, Jakarta, (31/10). Dalam keterangannya Bagir menyampaikan reformasi birokrasi dan transparasi di lingkungan pera
Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.


Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

29 November 2012

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam sidang pleno di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, (13/10). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.


3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

23 November 2012

TEMPO/Fully Syafi
3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.


Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

7 November 2012

Sejumlah pekerja dan alat berat memperbaiki ambrolnya tanggul penahan lumpur Lapindo di Titik 22 ,desa Siring, Sidoarjo. TEMPO/Fully Syafi
Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

Pemerintah kabupaten menyiapkan skenario terburuk.


Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

5 November 2012

Seorang warga korban lumpur panas Lapindo menabur bunga kelautan lumpur usai istighosah di tanggul titik 61, Desa Ketapang Keres, Porong, Sidoarjo, Jatim, Selasa (17/7). ANTARA/M Risyal Hidayat
Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

Lapindo Brantas Inc (LBI) masih mencari mitra untuk turut mendanai pengembangan industri hulu migas itu.


Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

5 November 2012

Seorang warga melintas di atas tanggul lumpur di titik 29, desa Besuki, Porong, Sidoarjo, Senin (5/28). Sejumlah warga korban lumpur menduduki pos BPLS dan melarang semua kegiatan BPLS dikawasan lumpur sebelum ganti rugi korban terbayarkan. TEMPO/Fully Syafi
Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

Luberan lumpur di titik P 71-10d dan P 21-22 akan berdampak pada rel kereta api dan Raya Porong. Sementara titik P 33 akan berdampak pada permukiman.


Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

14 September 2012

Petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) berjalan diatas lumpur kering dititik 21 desa Siring, Sidoarjo, Kamis (22/9). Paska longsornya gunung lumpur dititik 21, kawasan lumpur Lapindo tertutup bagi wisatawan. TEMPO/Fully Syafi
Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Khusairi, meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung.


Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

10 September 2012

Seorang warga korban lumpur panas Lapindo menabur bunga kelautan lumpur usai istighosah di tanggul titik 61, Desa Ketapang Keres, Porong, Sidoarjo, Jatim, Selasa (17/7). ANTARA/M Risyal Hidayat
Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

Tahun 2013 pemerintah menganggarkan Rp 2,236 triliun naik dari tahun ini Rp 1,533 triliun.