TEMPO.CO, Kediri - Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, menangkap tiga anggota polisi gadungan. Salah satu anggota komplotan itu adalah seorang bekas wartawan stasiun televisi nasional, Televisi Republik Indonesia (TVRI), bernama Rama Khresna, 30 tahun.
Bekas kontributor TVRI di wilayah Sidoarjo ini, saat ditangkap, menyaru sebagai Kepala Unit Buru Sergap Kepolisian Daerah Jawa Timur berpangkat ajun komisaris. Penangkapan tiga polisi gadungan ini dilakukan di alun-alun Kota Kediri, Sabtu malam, 28 Juli 2012. Mereka dijebak petugas saat hendak melakukan transaksi pemerasan terhadap pelaku judi totor gelap (togel).
Kapolresta Kediri Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro mengatakan pemburuan terhadap kelompok ini berawal dari laporan Kepolisian Sektor Kalipare, Malang, tentang kasus penculikan terhadap Solikin, 50 tahun, pelaku judi togel. Menurut laporan keluarganya, Solikin ditangkap dan diculik tiga anggota Polda Jatim, yang meminta tebusan uang sebesar Rp 20 juta. "Mereka meminta penyerahan uang di alun-alun Kediri," kata Ratno, Minggu, 29 Juli 2012.
Ratno mengatakan, para pelaku yang belakangan diketahui sebagai polisi gadungan ini ternyata melibatkan seorang wartawan bernama Rama Khresna. Dia menyaru sebagai Kanit Buser Polda Jatim berpangkat ajun komisaris, dengan dibantu dua temannya Mardi Sutrisno, 31 tahun, dan Eryawan Candraningrat, 34 tahun, yang menyaru anggota buru sergap.
Ketiganya bersandiwara menangkap Solikin, yang berprofesi sebagai pengecer judi togel, di rumahnya di Malang, dan membawanya ke Kediri. Selama perjalanan menggunakan mobil itulah Solikin diminta membayar tebusan sebesar Rp 20 juta jika ingin dibebaskan.
Namun, sial bagi mereka. Keluarga korban melapor ke polisi dengan aduan penculikan. Hal ini dibuktikan dengan permintaan tebusan yang tidak wajar dilakukan polisi.
Untuk menjebak mereka, keluarga korban diminta memenuhi transaksi itu dengan membawa uang di alun-alun Kediri. Mereka membawa uang Rp 900 ribu yang dikemas menyerupai uang Rp 20 juta. "Saat pelaku mengambil uang, kami tangkap," kata Ratno.
Bersama mereka turut diamankan pistol mainan, borgol, kartu identitas wartawan TVRI, belasan ATM, ponsel, KTP milik beberapa orang yang diduga korban, serta uang tunai. Diduga pelaku telah melakukan kejahatan serupa di berbagai kota.
Rama Khresna mengakui perbuatannya. Ia mengatakan dirinya hanya mengikuti ajakan rekannya karena terdesak kebutuhan Lebaran. "Mau Lebaran, gaji tidak cukup," kata kontributor TVRI wilayah Sidoarjo ini.
HARI TRI WASONO