TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Forum Silaturahmi DPD II Partai Golkar Muntasir Hamid menyatakan bahwa 232 pengurus DPD II Golkar siap hijrah ke partai lain. Masalah ketidakpastian sebagai caleg di Pemilu 2014 dan hijrahnya beberapa tokoh besar Golkar menjadi pemicu aksi ini. "Mereka tidak puas dengan kepengurusan DPP Partai Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie sekarang ini," ujarnya kepada Tempo, Ahad, 29 Juli 2012.
Muntasir mengatakan, sejumlah pengurus DPD II Golkar saat ini tengah resah dengan keputusan DPP Partai Golkar yang tak memberikan jatah kursi sebagai calon legislatif kepada mereka. Padahal, selama ini para pengurus tersebut merasa sebagai orang yang menjaga konstituen partai. Naiknya tingkat elektabilitas Golkar tak lepas dari kinerja mereka di lapangan. "Mereka selama ini bekerja keras meningkatkan elektabilitas partai, tapi kenapa DPP sepertinya tidak menghargai kerja keras mereka," ujarnya.
Ketidakpuasan ini, menurut Muntasir, terjadi hampir di seluruh DPD II se-Indonesia. Bahkan, lanjutnya, ancaman mundur ini juga terjadi di sejumlah daerah basis suara Golkar, seperti Jawa Barat dan Indonesia timur. "Sebagian di Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan termasuk Papua. Aceh, Maluku, juga hampir di seluruh Sulawesi," ujarnya.
Aksi hengkang ini, menurut dia, juga dilakukan karena kisruh di antara sejumlah tokoh di internal Partai Golkar. Pertarungan antara Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Akbar Tandjung, menurut dia, juga memecah belah suara Golkar di lapisan bawah. Karena itu, jika Jusuf Kalla benar-benar mundur dari Golkar, menurut dia, akan banyak kader Golkar di daerah yang akan ikut hijrah bersama Jusuf Kalla.
Menurut dia, DPP Partai Golkar harus segera mendinginkan suasana dan memberikan solusi bagi berbagai masalah yang saat ini mereka hadapi. Muntasir menyesalkan komentar sejumlah petinggi DPP Partai Golkar yang memperkeruh suasana di sejumlah media massa. "Saya mengingatkan DPP untuk mendinginkan suasana. Ini perlu disikapi oleh DPP dengan komunikasi yang proaktif. Terutama kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie untuk mengambil langkah yang preventif," kata dia.
FEBRIYAN
Berita lain:
30 Persen Mahasiswa ITB dari Keluarga Kaya Raya
Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol
Kristen Stewart: Dari Malu-malu ke Perselingkuhan
Runtuhnya ‘Tembok Tabu’ Olimpiade
Indonesia Peringkat Empat Olimpiade di Twitter
NasDem Pede Kalahkan Demokrat di Pemilu 2014