TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan menilai kasus korupsi yang menjerat koleganya Emir Moeis kental dengan aroma politik. Menurut dia, KPK seperti terus berupaya mengorek kasus-kasus yang melibatkan politikus partai Banteng, termasuk membuka lagi kasus-kasus lama. “Kasus PLTU Tarahan ini kan kasus lama, kenapa baru dibuka sekarang?" ujarnya kepada Tempo, Ahad 29 Juli 2012.
Karena itulah, kata Trimedya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga memberi perhatian khusus pada kasus ini. Jumat, 27 Juli 2012 lalu misalnya, di tengah acara buka puasa bersama DPP PDI Perjuangan, Megawati terus terang menegaskan bahwa kasus Emir Moeis ini politis.
Megawati, menurut Trimedya, merasa pemunculan kasus Emir ini sangat tiba-tiba, padahal kasus korupsi lain seperti kasus korupsi Al-Quran (melibatkan politikus Golkar) dan kasus Hambalang (melibatkan politikus Partai Demokrat), belum selesai. "Sampai-sampai Ibu Mega memanggil Pak Emir dan kami langsung diminta mendampingi proses hukumnya," ujar Trimedya lagi, menggambarkan seriusnya PDIP menanggapi “serangan politik” ini.
Trimedya juga memastikan kalau Emir Moeis tidak terlibat kasus suap dalam tender PLTU Tarahan bernilai Rp 2 triliun. Kepada partainya, Emir mengaku tidak pernah menerima suap sebesar Rp 3 miliar. Dia bahkan menantang KPK untuk membuka rekening banknya.
FEBRIYAN
Berita Terpopuler:
Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol
30 Persen Mahasiswa ITB dari Keluarga Kaya Raya
Ahok Diserang Akun @cinta8168
Polisi Akhirnya Berani Stop FPI
Runtuhnya ‘Tembok Tabu’ Olimpiade
Ma''ruf Amin Sarankan Pemilih Islam Coblos Foke
NasDem Pede Kalahkan Demokrat di Pemilu 2014
AC Milan Permalukan Chelsea
Berpuasa di Kutub Utara
Indonesia Didesak Selesaikan Masalah Rohingya