PMI 'Berburu' Darah Sampai ke Gereja dan Vihara  

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kata orang, bulan Ramadan adalah bulan berkah. Tapi, hal itu tak berlaku bagi Palang Merah Indonesia (PMI). Bulan puasa, bagi lembaga ini, adalah bulan paceklik. "Stok darah selama bulan Ramadan menurun hingga 50 persen dari bulan normal," kata Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia DKI Jakarta, Salimar Salim. Puasa membuat orang lebih malas mendonorkan darahnya.

Mengatasi 'kemarau' darah itu, PMI harus putar akal. Mereka mengerahkan lima unit mobil transfusi untuk berkeliling 'memburu' darah ke pusat keramaian. Mereka menggelar acara donor darah di masjid, gereja, vihara, kelenteng, dan mal. Agar stok tak habis, unit transfusi darah PMI bahkan dibuka 24 jam selama bulan Ramadan.

Bagi orang yang berpuasa, mendonorkan darah adalah pekerjaan yang tak berbahaya. Tak bikin lemas. Namun, banyak orang menghindari kegiatan itu karena salah persepsi soal ini. Karena itu, PMI pun menggandeng pengurus takmir masjid untuk menggelar donor darah. Seusai salat tarawih, mereka memfasilitasi kegiatan donor darah di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, dan Masjid Al Musyawarah, Kelapa Gading.

Siang harinya, PMI juga menggelar kegiatan donor darah di gereja, vihara, kelenteng, dan mal. Dari gereja dan vihara ini, bisa dikumpulkan 50 kantong per hari. Jumat lalu, di mal Season City, Jakarta Barat, PMI memperoleh 129 kantong darah. Menurut Salimar, PMI DKI membutuhkan 800-1.000 kantong darah setiap hari. Agar aman, mereka memang harus punya stok 4.000 kantong darah untuk empat hari.

Tren berkurangnya stok darah memang biasa terjadi pada bulan Ramadan karena banyak penduduk Jakarta mudik. Puncaknya terjadi pada sepekan menjelang Lebaran dan dua sampai tiga minggu setelah Ramadan.

Salimar mengimbau agar masyarakat tetap peduli mendonorkan darahnya, apalagi jika memiliki golongan darah A dan AB. "Darah A dan AB jumlahnya sangat sedikit. Mohon bantuannya," ujarnya. Jumlah orang yang memiliki golongan darah O mencapai 40 persen, darah B (30 persen), dan sisanya A dan AB.

Stok darah di rumah sakit juga menipis. Pelaksana Harian Bidang Darah Rumah Sakit St Carolus, Jakarta Pusat, Samsi, mengatakan persediaan darah di rumah sakit ini hanya tersedia untuk dua hari ke depan. "Stok darah kami tergantung dari PMI," kata Samsi saat dihubungi kemarin. Jika stok darah habis, keluarga pasien biasanya diminta sebagai pendonor.

ELLIZA HAMZAH | AFRILIA SURYANIS | NURHASIM

Berita Terpopuler Lainnya:
Oesman Sapta: Urusan Saya dengan Ali Idung

Pengusaha Oesman Sapta Pukul Keponakan Ali Idung

Perempuan Ini Pendorong Aksi Heroik Serda Nicholas

Aksi Heroik Serda Nicholas Menuai Penghargaan

Beginilah Yusril ''Mengajari'' SBY

Gudang Ludes Terbakar, Jokowi Khusyuk Umroh

Misteri Binatang ''Jadi-jadian'' di New York