TEMPO.CO , Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan pembangunan sarana rekreasi dan wisata waterpark yang rencananya akan dibangun di Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Waterpark yang akan dibangun di kawasan dataran tinggi dengan cuaca sejuk khas lereng Gunung Merapi itu dinilai akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung sembari menikmati keindahan alam sekitar desa yang asri.
“Dalam waktu dekat ini akan dibangun oleh investor lokal dari Jakarta. Sekarang masih proses persiapan,” kata Kepala Bagian Humas Kabupaten Sleman, Endah Sri Widiastuti, Sabtu, 28 Juli 2012.
Keberadaan waterpark ini selain untuk membangkitkan gairah wisata alam di DI Yogyakarta, khususnya di Sleman pasca erupsi 2010 lalu, juga untuk menggerakkan sektor perekonomian lokal melihat potensinya yang cukup menjanjikan.
“Ini akan menjadi waterpark terbesar di DIY yang menempati lahan sekitar 19 hektar, sehingga bisa menjadi peluang juga bangkitnya juga perekonomian warga sekitar,” kata dia.
Konsep pengembangan wisata waterpark disesuaikan dengan kondisi Kabupaten Sleman, dimana sebagian besar wilayah Sleman dipertahankan sebagai daerah pertanian dan tangkapan atau resapan air untuk menjaga keseimbangan alam.
Keberadaan sektor wisata baru waterpark ini diproyeksikan bisa menjadi sektor yang terintegrasi dengan wisata alam sekitar dan menunjang perekonomian penduduk melalui potensi wisata agro dan kuliner yang menjadi kekhasan dari desa-desa lereng Merapi yang masih banyak areal pertanian dan hortikultura.
“Yang diharapkan, areal-areal pertanian sekitar itu tetap harus dijaga dan semakin beragam produknya seperti hortikultutra sehingga mendukung wisata yang ada,” kata dia.
Pengembangan waterpark ini sebagai sektor pariwisata, lanjut Endah, mempunyai keunggulan kompetitif karena akan memiliki multiplier effect yang besar terhadap kegiatan perekonomian lain dan pengembangan kawasan sekitarnya.
“Sleman merupakan hub aktivitas pariwisata DIY dan Jawa Tengah. Dalam peta kepariwisataan nasional, potensi DIY menduduki peringkat ketiga setelah Bali dan Jakarta, sehingga wisata harus digarap benar,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO