TEMPO.CO , Jakarta: Mereka berhasil keluar dari sesaknya lingkungan dan hiruk-pikuk kehidupan Jakarta yang bikin stres. Mereka tidak cuma menyumbang niat, tapi juga berinisiatif dan bersedia bekerja sama. Mereka tak sendirian melakukannya, melainkan menggandeng orang sekitar.
Hasilnya, sungguh cemerlang: kampung yang dulu bau dan becek menjelma jadi sehat serta berdaya secara ekonomi.
Mereka--di antaranya, Aan Ardjali, Abdul Khadir Djaelani, Prakoso, dan Hervianti Simarmata--boleh jadi tak peduli siapa yang akan terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta nanti. Justru, kepada mereka semua mungkin sang kepala daerah nanti harus menimba ilmu kiat mengatasi masalah Jakarta yang ruwet. Hebat!
Ketika dibutuhkan sudut pandang lain dari Jakarta yang macet, polutif, semrawut, dan penuh tekanan, sepak terjang mereka pantas disorongkan. Inisiatif dan kerja keras mereka berbuah ranum yang bisa dinikmati banyak orang.
Yanti Daur Ulang
– Hervianti Simarmata, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menggagas dan membina ibu-ibu rumah tangga mendaur ulang sampah plastik. Menciptakan kebersihan dan membuka lebar lapangan kerja.
Si Ayah
– Abdul Khadir Djaelani, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Memberi teladan dan mengajak warga berkebun. Dia juga membuka jalan beroperasinya bank sampah organik dan hubungan mutualisme dengan penjual tanaman.
Sang Kepala Kampung
– Aan Ardjali, dari Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Memicu swadaya warga untuk menyulap kampung yang semula penuh kandang unggas dan sampah menjadi asri dan higienis.
"Direktur" Bank Sampah
– Prakoso, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Membina lebih dari 200 bank sampah di Jakarta Timur. Koperasi bank sampah yang dikembangkannya terbukti mampu membantu perekonomian warga.
DKI Jakarta:
KEPADATAN PENDUDUK TINGGI
- Dinas Kependudukan mencatat jumlah penduduk Jakarta 10.183.498 jiwa.
- Kepadatan bisa mencapai 23 ribu orang per kilometer persegi atau 200 ribu jiwa lebih di satu kecamatan.
KRIMINALITAS MARAK
- Lebih dari 50 ribu kasus kejahatan terjadi sepanjang tahun lalu dengan kualitas yang meningkat dari tahun ke tahun + hampir 50 ribu kasus narkoba (yang berhasil terungkap).
- Tingkat pengangguran terbuka DKI Jakarta 10,72 persen dari 5,28 juta angkatan kerja.
KEMISKINAN
- Ada 3,7 persen warga yang hidup di bawah garis kemiskinan hingga Maret lalu.
- Jumlah gelandangan per akhir tahun lalu sebanyak 10.777 orang dengan 48 titik yang dianggap rawan.
KEMACETAN PARAH
Pertumbuhan jalan dan kendaraan tidak seimbang, macet total diprediksi pada 2014.
BEBAN EKOLOGIS
- Intrusi air laut telah mencapai Bundaran Hotel Indonesia atau “meracuni” air tanah di sepertiga wilayah Jakarta.
- Abrasi pantai sudah terjadi sejauh 200 meter.
- Tanah ambles, karena eksploitasi air tanah, sedalam 4-26 cm di Jakarta Barat, Pusat, dan Utara.
WURAGIL | AMANDRA | ATMI PERTIWI | PDAT