TEMPO.CO, KAMPALA –Presiden Uganda Yoweri Museveni Senin 30 Juli 2012 mengumumkan larangan untuk melakukan kontak fisik dengan penderita Ebola di negara Afrika itu. Larangan ini muncul setelah wabah Ebola dilaporkan mulai terjadi di Ibu Kota Kampala untuk pertama kalinya.
“Kementerian Kesehatan tengah melacak siapa saja yang telah melakukan kontak dengan korban,” kata Museveni dalam siaran langsung di televisi pemerintah. Setelah wabah Ebola merebak di Uganda, dilaporkan 14 orang telah tewas akibat penyakit mematikan tersebut.
Baca Juga:
Dari dua kasus Ebola yang ada di ibu kota, salah seorang korban dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Mulago, Kampala. Museveni dalam kesempatan tersebut meminta warga untuk menghindari jabat tangan maupun hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, untuk menghindari penularan virus.
“Jangan menguburkan seseorang yang meninggal dengan gejala mirip Ebola. Sebaiknya Anda melaporkan kepada dinas kesehatan setempat,” tutur Museveni.
Saat ini terdapat 7 dokter dan 13 paramedik yang masuk karantina karena mulai tertular, salah satunya telah meninggal dunia. Penyakit ini merebak dari distrik Kibaale, 200 kilometer sebelah barat Kampala. “Saya mendoakan kita semua selamat dan semoga Tuhan mengasihi seluruh korban,” ucap Museveni.
Baca Juga:
| ASIAONE | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler:
Disudutkan @cinta8168 di Twitter, Ini Jawaban Ahok
Baru Tiga Hari Buka, Warung Dahlan Iskan Tutup
Analis Politik: Isu SARA Jadi Bumerang Foke-Nara
Berapa Harga Emas Olimpiade?
Andi Arief Minta Misbakhun Berkata Jujur
ICW Akan Adukan Hakim Pembebas Misbakhun
Foke Ubah Gaya Kampanye
Misbakhun Ancam Mengadu ke PBB
Peleburan LPI dan LSI Kemungkinan pada Akhir Musim
Teknologi ''Kapal Perang Siluman'' dari Surabaya