Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bulan Biru di Bulan Agustus  

image-gnews
Bulan purnama berada di atas sebuah Pura menjelang mencapai poisisi terdekatnya dengan bumi, di Gianyar, Bali, Sabtu (5/5). ANTARA/Nyoman Budhiana.
Bulan purnama berada di atas sebuah Pura menjelang mencapai poisisi terdekatnya dengan bumi, di Gianyar, Bali, Sabtu (5/5). ANTARA/Nyoman Budhiana.
Iklan

TEMPO.CO, New York - Pada bulan Agustus ini, kita mendapat kesempatan langka, yaitu menyaksikan dua kali bulan purnama. Bulan purnama pertama berlangsung pada 1 Agustus dan diikuti bulan purnama kedua pada 31 Agustus.

Sejumlah almanak dan kalender menyatakan, ketika dua purnama terjadi dalam satu bulan kalender, maka purnama kedua disebut sebagai bulan biru. Kendati disebut bulan biru, bukan berarti bulan akan berwarna biru.

Bulan purnama pada malam itu akan tampak sama seperti bulan purnama biasa. Permukaannya putih bercahaya. Namun sebenarnya, bulan memang bisa berubah warna dalam kondisi tertentu.

Setelah kebakaran hutan atau letusan gunung api, bulan akan tampak kebiruan, bahkan keunguan. Partikel abu dan jelaga, yang terlontar jauh hingga ke atmosfer Bumi, dapat membuat bulan tampak kebiruan.

Asap dari kebakaran hutan yang meluas di barat Kanada menciptakan bulan berwarna biru, yang terlihat di seluruh kawasan timur Amerika Utara pada akhir September 1950. Letusan besar Gunung Pinatubo di Filipina pada Juni 1991 menyebabkan bulan, bahkan matahari, berwarna kebiruan di seluruh dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Istilah “bulan biru” pada peristiwa dua purnama dalam satu bulan kalender sebenarnya muncul pertama kali pada 1824 dan merujuk pada kejadian langka, meski cukup sering terjadi. Bulan biru terjadi setiap 2,66 tahun. Pada 1999, peristiwa itu terjadi dua kali dalam rentang waktu cuma tiga bulan.

Namun tak semua orang dapat menyaksikan bulan biru pada Agustus ini. Bagi orang yang tinggal di wilayah Kamchatka di Timur Jauh Rusia serta warga Selandia Baru, purnama akan berlangsung setelah tengah malam, sehingga jatuh pada 1 September.

“Bagi mereka, bulan biru baru terjadi pada bulan September. Sebab, pada bulan itu, mereka menyaksikan dua purnama,” kata Joe Rao, instruktur dan dosen tamu di Hayden Planetarium, New York. “Anda harus menunggu sampai 30 September untuk menyatakannya sebagai bulan biru.”

SPACE | TJANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

10 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

15 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

16 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

17 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023. Dok. Puspresnas
Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.


Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Radiansyah bersama medali perak yang diraihnya di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOOA) ke-16 2023. Foto: Pribadi
Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.