TEMPO.CO, Jakarta- Tunggal putri Indonesia, Adriyanti Firdasari, mengalahkan Belarusia, Alesia Zaitsava, 2-1 dalam Olimpiade ke-30 di Wembley Arena, London, Inggris, Senin, 30 Juli 2012. Pada game pertama, Firdasari langsung unggul jauh dengan skor 21-10.
Game berlangsung cepat dengan waktu 13 menit. Namun, atlet berusia 25 tahun itu tidak mampu mempertahankan konsistensinya di game kedua, sehingga harus tertinggal dari Alesia dengan skor 16-21.
Game kedua berlangsung 15 menit. Pada game penentuan, Firdasari sempat tertinggal 5-10. Tetapi perlahan-lahan, ia bangkit dan menyicil satu demi satu poin, hingga bisa menyamakan skor menjadi 12-12. Selanjutnya, Firdasari mampu memenangi game penentuan yang berjalan selama 16 menit dengan skor 21-14.
Firdasari mengaku gugup sebelum bertanding. Alasannya, pertandingan tersebut menjadi debutnya di ajang sebesar Olimpiade. "Di game kedua, saya terlalu terburu-buru dan salah strategi," kata Firdasari sebagaimana dikutip dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Senin, 30 Juli 2012.
Nona kelahiran Jakarta itu mengakui dirinya melakukan banyak kesalahan di game kedua. "Lawan sebetulnya hanya menunggu saya melakukan kesalahan sendiri. Serangan saya juga kurang tajam, justru malah saya dapat bola yang susah," kata Firdasari yang sekarang menempati peringkat kedua di Grup O.
Pada game ketiga, dia melihat lawannya lemah di bola-bola belakang. “Maka dari itu, saya banyak berikan bola-bola panjang," ujar jebolan PB Jaya Raya itu. Seusai permainan, atlet dengan tubuh setinggi 170 centimeter itu merasa belum mengerahkan seluruh kemampuannya. "Mungkin karena ini pertandingan pertama," kata dia.
Untuk lolos babak penyisihan grup, Firda masih harus menghadapi pebulutangkis asal Bulgaria, Petya Nedelcheva, yang kini ada di puncak klasemen Grup O. Pada pertandingan pertamanya, Petya mengalahkan Alesia dengan skor 2-0 (21-7, 21-19). Petya merupakan unggulan ke-15 pada Olimpiade kali ini.
MUHAMAD RIZKI