TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI membantah kematian korban penembakan di Ogan Ilir, Angga bin Darmawan, disebabkan terkena peluru polisi. Hal ini didasarkan tidak adanya proyektil peluru pada tubuh anak berumur 12 tahun itu.
"Tidak ada proyektil pada jenazah. Posisi anak itu juga jauh dari tempat kejadian," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Agus Rianto saat ditemui di kantornya, Senin, 30 Juli 2012.
Agus menyatakan polisi masih menduga bahwa kematian Angga disebabkan terkena benda tajam. Mantan Humas Polda Papua ini menyatakan polisi belum dapat menyimpulkan dan memastikan adanya peluru anggotanya yang mengenai warga.
"Pemeriksaan pada polisi yang bertugas dan masyarakat pasti tetap dilakukan untuk mengungkap fakta yang terjadi," kata Agus.
Aksi penembakan yang dilakukan rombongan polisi ini, menurut dia, terjadi karena terpaksa. Sekitar 130 personel yang dipimpin Kapolres Ogan Ilir ini menilai bahwa 500 warga yang memblokir jalan tersebut mengancam keselamatan polisi yang bertugas.
"Mereka membawa senjata tajam dan melempari batu, bahkan ada yang memukul beduk untuk memanggil warga yang lain," kata dia.
Agus membantah rombongan polisi ini sedang melakukan sweeping atau penggeledahan di Desa Limbang Jaya 2. Rombongan ini, menurut dia, sedang dalam perjalanan setelah melakukan olah tempat kejadian perkara kasus pencurian pupuk di perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis pada 17 Juli lalu.
"Kami justru bertanya pada masyarakat, kenapa anak-anak dan wanita harus ikut aksi pemblokiran itu," kata dia.
Dalam peristiwa ini, Angga bin Darmawan diduga meninggal tertembak di bagian telinga. Selain anak ini, ada empat warga yang juga mengalami luka terkena tembakan dalam bentrokan tersebut. Satu dari korban tersebut adalah Rasman bin Alimin, yang tertembak bagian punggungnya.
"Satu korban luka dibawa ke rumah sakit di Palembang karena butuh perawatan intensif," kata Agus.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terkait:
Komisi Kepolisian: Brimob Salahi Protap di Ogan Ilir
Lima Keanehan Operasi Polisi ke Ogan Ilir
Komnas HAM Minta Polisi Ditarik Dari Ogan Ilir
Polisi Bantah Tembak Angga di Kepala
Suasana Pemukiman Ahmadiyah Mulai Kondusif
Tim Advokasi Ogan Ilir Temukan Bukti Pelanggaran Polisi