TEMPO.CO, Pontianak -Mencegah kelangkaan dan inflasi harga telur, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan 145 ribu butir telur ayam untuk operasi pasar di Kota Pontianak, selama Ramadhan. Selain itu, mengantisipasi pula masuknya telur dari Malaysia.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Abdul Manaf Mustafa, mengatakan, jumlah tersebut belum termasuk dari PKK Provinsi Kalbar dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan UKM Kota Pontianak. "Kalau telur dari Malaysia memang ada regulasi pelarangan. Terkait masalah penyakit menular hewan. Juga berlaku untuk daging sapi dari Malaysia. Kita larang karena Malaysia belum bebas penyakit Mulut dan Kuku," katanya.
Manaf menjelaskan, harga telur ayam ras yang akan dijual pada operasi pasar tersebut sebesar Rp1000 per butir. Namun, operasi pasar tersebut dilakukan, jika di pasar harga telur ayam telah mencapai lebih dari Rp1400 per butirnya. Sementara ini stok telur ayam ras tersedia 4.252 ton dengan harga tertinggi Rp1400 per butir.
Dinaskeswan Kalbar pun terus memantau harga telur ayam ras yang dijual di pasar-pasar tradisional, juga akan melakukan bazar di banyak tempat.
ASEANTY PAHLEVI
Berita Terpopuler:
Disudutkan @cinta8168 di Twitter, Ini Jawaban Ahok
Baru Tiga Hari Buka, Warung Dahlan Iskan Tutup
Analis Politik: Isu SARA Jadi Bumerang Foke-Nara
Berapa Harga Emas Olimpiade?
Andi Arief Minta Misbakhun Berkata Jujur
ICW Akan Adukan Hakim Pembebas Misbakhun
Foke Ubah Gaya Kampanye
Misbakhun Ancam Mengadu ke PBB
Peleburan LPI dan LSI Kemungkinan pada Akhir Musim
Teknologi ''Kapal Perang Siluman'' dari Surabaya