TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyerahkan penyelesaian sengketa perkebunan Cinta Manis milik PT Perkebunan Nusantara VII di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, kepada jajaran direksi perusahaan itu. "Saya minta direksi menjaga semua aset BUMN," ujarnya pada Selasa, 31 Juli 2012 seusai rapat di Kantor PT Telkom Tbk.
Terlepas dari kasus tersebut, menurut dia, tanpa diminta pun para pemimpin perusahaan BUMN sudah seharusnya melindungi seluruh aset. Mengenai konflik dengan warga, ia meminta perusahaan mengamankan lahan perkebunan. "Terserah bagaimana caranya, solusi ada di perusahaan," ujarnya singkat.
Pernyataan Dahlan tersebut senada seperti yang diungkapkan Deputi Bidang Industri Primer, Muhammad Zamkhani, beberapa hari lalu. Zamkhani mengatakan sikap Kementerian BUMN terhadap konflik tersebut adalah menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen.
Bentrokan di lahan itu berawal dari laporan perusahaan perkebunan tebu Cinta Manis PTPN VII yang kehilangan pupuk sebanyak 127 ton di rayon tiga pada 17 Juli 2012. Saat personel Polda Sumatera Selatan dan Polres Ogan Ilir mengadakan olah TKP dan patroli serta dialog dengan warga, situasi saat itu cukup kondusif.
Namun, ketika iring-iringan anggota dari Polres yang terdiri atas penyidik, intel, Sabhara, dan Brimob tiba, terjadi bentrok dengan warga. Adapun peristiwa penembakan terhadap warga Desa Limbang Jaya oleh personel Brigade Mobil ini terjadi pada Jumat sore, 27 Juli 2012. Insiden tersebut mengakibatkan seorang anak berumur 12 tahun, Angga bin Darmawan, tewas tertembak di bagian kepala. Lima warga lainnya ikut tertembak.
Baca Juga:
SATWIKA MOVEMENTI