TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 20 ribu kartu sekolah gratis dibagikan kepada para siswa sekolah menengah atas (SMA) negeri, sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri, dan madrasah aliyah negeri (MAN) di Jakarta Utara.
Kartu tersebut menjamin para siswa untuk memperoleh pendidikan gratis. Biaya yang dijamin meliputi biaya operasional sekolah dan operasional pendidikan. "Hanya biaya seragam yang tidak ditanggung dalam program kartu sekolah gratis ini," kata Wali Kota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, Rabu, 1 Agustus 2012.
Hari ini Bambang membagikan secara simbolis 25 kartu sekolah gratis kepada 25 siswa SMA Negeri 75 di Sukapura, Cilincing. Kartu plastik seukuran kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) itu berwarna dasar oranye. Satu sisinya bertuliskan "Kartu Gratis Wajib Belajar 12 Tahun". Instansi yang mengeluarkannya pun disebutkan, "Pemerintah Provinsi DKI Jakarta".
Uniknya di baris selanjutnya juga tertulis, "Dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Dr. Ing. H. Fauzi Bowo pada Hardiknas 2012". Di baris terbawah baru tercantum nama sekolah pemegang kartu. Sedangkan pada sisi lainnya, kartu tersebut tampak seperti kartu pelajar pada umumnya yang memuat data siswa pemegang kartu, termasuk pas fotonya.
Bambang mengatakan kartu itu dibagikan kepada seluruh siswa SMAN, SMKN, dan MAN. Rinciannya, 13.135 kartu dibagikan pada siswa SMAN dan 5.361 lainnya untuk siswa SMKN. "Untuk MAN, hanya ada dua sekolah di Jakarta Utara. Seluruh siswanya juga turut menerima kartu ini," kata Bambang.
Selain sekolah negeri, menurut Bambang, kartu sekolah gratis ini juga diberikan kepada sebagian siswa SMA, SMK, dan MA swasta. Karena keterbatasan anggaran, kartu hanya diberikan pada 20 persen siswa tidak mampu di sekolah swasta. "Totalnya ada 124 SMA dan SMK swasta yang memperoleh program ini," katanya.
Anggaran yang diberikan untuk tiap siswa SMAN adalah Rp 400 ribu per bulan. Sedangkan bagi siswa SMKN, jumlah anggaran yang diberikan berkisar antara Rp 450 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan.
Maman Suryaman, 48 tahun, seorang wali murid yang hadir dalam acara itu mengaku lega biaya sekolah anaknya digratiskan. Anak kedua dia, dari anaknya yang berjumlah tiga orang, baru diterima di SMA Negeri 75. "Tadinya ragu mau masukkan anak ke SMA. Kalau bayar, saya tidak bisa," kata pria yang bekerja sebagai penjaga masjid ini. Ahmad Fikri, anak Maman, mengatakan akan lebih semangat bersekolah. "Insya Allah lebih tenang sekolahnya," katanya.
PINGIT ARIA
Berita terpopuler lainnya:
Djoko Susilo ''Menghilang''
Kristen Stewart Tak Selingkuh Sendiri
Begini Cara Robert Pattinson Lampiaskan Sakit Hati
Polisi Dinilai Hambat Tugas KPK
Dilepas City, Mancini Pindah ke Klub Spanyol
Pelapor Korupsi Simulator SIM Siap Buka-bukaan
Djoko Susilo Sudah Dicegah ke Luar Negeri
24 Jam Lebih, Petugas KPK Tertahan di Korlantas
Suhu Dieng Tembus Minus 5 Derajat Celcius