Berburu Takjil Berhadiah Ayam Ketawa

Rabu, 1 Agustus 2012 12:57 WIB

Kontes Ayam. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Pamekasan - Berburu takjil berhadiah ayam ketawa. Ini mungkin hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Jika Anda mau, datanglah ke festival takjil di Taman Arek Lancor depan Majid Jamik Asy-Syuhada.

"Ini gorengannya, Mas. Silakan dinikmati hadiahnya, ayam ketawa," kata Oji Muharram, penjual takjil di Taman Arek Lancor depan Masjid Jamik Asy-Syuhada, Pamekasan, Rabu, 1 Agustus 2012.

Ayam ketawa memang tidak diberikan gratisan kepada pembeli, tapi hanya untuk dinikmati keunikan dan kemerduan suaranya. Sebab, ayam ketawa itu bukan milik penjual takjil, tapi milik anggota Komunitas Penggemar Ayam Ketawa Pamekasan (Kompas) yang setiap sore melakukan ngabuburit di Taman Arek Lancor sambil memamerkan ayam ketawa mereka.

"Hitung-hitung hiburan alternatif menunggu buka puasa," kata Ketua Kompas, Mulyadi.

Di Pamekasan, ayam ketawa lagi tren dan banyak peminatnya. Karena itu, meski baru dibentuk, anggota Kompas sudah mencapai 200 orang. Dan setiap sore menjelang berbuka, sekitar 50 ayam ketawa dijejerkan seperti kontes di Taman Arek Lancor. "Pasar takjil jadi bertambah ramai," tuturnya.

Menurut Mulyadi, ayam ketawa lebih dari sekedar hobi. Ayam asli Sulawesi ini ternyata harganya selangit. Jika berkokoknya sering, apalagi sudah memenangi kontes, harga seekor ayam ketawa bisa setara dengan mobil Kijang Innova. "Ayam ini tidak diadu, hanya didengarkan suara kokoknya," katannya.

Mulyadi berharap kumpul-kumpul di Taman Arek Lancor tak hanya sekedar ngabuburit, tapi juga bisa meluaskan pengetahuan warga Pamekasan akan trah ayam ketawa. Dengan demikian, prospek ayam ketawa ke depan semakin cerah.

Ghozi, salah satu pengunjung bazar takjil, mengaku setiap sore ke Taman Arek Lancor untuk melihat ayam ketawa milik anggota Kompas. Menurut dia, ayam tersebut unik dan mudah perawatannya. Namun, niat untuk memiliki ayam ketawa harus Ghozi urungkan. "Mahal banget. Anakannya saja mecapai Rp 400 ribu. Kalau dewasa bisa jutaan, harus menabung dulu," katanya.

MUSTHOFA BISRI