Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Banjir Ambon Bertambah Jadi 18 Orang  

image-gnews
Banjir di Ambon. TEMPO/Mochtar Touwe
Banjir di Ambon. TEMPO/Mochtar Touwe
Iklan

TEMPO.CO, Ambon - Sebanyak 18 orang tewas, sedikitnya 500 rumah rusak, dan ribuan rumah terendam air, serta ratusan kendaraan hanyut terseret air bah, ketika banjir bandang menerjang Kota Ambon, Rabu, 1 Agustus 2012. Banjir ini terjadi setelah hujan mendera selama empat hari terakhir.

“Hingga hari ini tercatat 18 orang meninggal akibat banjir,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Maluku, Ajun Komisaris Besar Johannes Huwae, kepada Tempo, Kamis, 2 Agustus 2012. Pantauan Tempo di berbagai tempat terlihat aparat TNI dan Polri dibantu pegawai instansi terkait membersihkan tempat yang dilanda banjir dengan menggunakan alat berat.

Kawasan terparah yang diterjang banjir bandang, seperti perkampungan Desa Batu Merah, kawasan Air Besar dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, asrama militer Batu Merah, Kelurahan Amantelu, Kadewatan, Batu Gajah, Batu Meja, Ponegoro, Waihaeng, Silale, Soabali, Pohon Pule, Air Matacina, Parigilima, dan Jalan Baru Ambon.

Perkampungan tersebut berada di bantaran sungai. Setidaknya, ada empat sungai membelah Kota Ambon. Hujan empat hari diperparah dengan kondisi air pasang. Akibatnya, ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter, khususnya di Kampus IAIN Ambon. Padahal kampus ini tergolong berada di ketinggian.

Beberapa rumah kos di kawasan tersebut juga rusak. “Orang kayak siram air saja kemarin. Sementara duduk-duduk, tiba-tiba air meluap,” ujar Sekretaris RW 17 Desa Batu Merah, Rahmat Hidayat Prawira. Akibatnya, sebagian besar mahasiswa IAIN Ambon yang menghuni kawasan tersebut tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Di kawasan ini, tercatat 217 rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang. “Banjir terparah yang pernah terjadi di Ambon selama ini,” tutur Anto, warga Air Besar, Desa Batu Merah.

Tak hanya banjir, tanah longsor juga melanda sebagian Kota Ambon. Sedikitnya ada belasan titik tanah longsor di wilayah pegunungan Kota Ambon, seperti di Jalan Tanjakan 2000, kawasan Batu Meja, dan sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara, menurut Yusry A.K. Mahedar, tokoh masyarakat Batu Merah Dalam, terlihat puluhan kendaraan roda dua hanyut terbawa derasnya Sungai Wai Batu Merah. “Beta pung motor balong dapa sampe sakarang (motor saya belum ditemukan hingga sekarang),” ujar Buce, salah seorang tukang ojek yang tinggal di Batu Merah Dalam.

Akibat banjir tersebut, sekitar 2.000 warga Kota Ambon mengungsi ke beberapa tempat ibadah dan rumah kerabat yang tidak terkena banjir.

Wakil Gubernur Maluku Said Assegaf, yang meninjau sejumlah wilayah yang terkena banjir, menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku segera memberikan bantuan. "Bantuan yang paling utama berupa makanan dan pakaian,” ujar Said. Dia bersama beberapa pejabat setempat meninjau lokasi-lokasi yang terkena banjir.

MOCHTAR TOUWE

Berita Terpopuler:
Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (IV)

BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton

Jimly: Jangan Pilih Gubernur DKI karena Agama

Perselingkuhan, Pejabat Semarang Pukul Wartawan

Polisi Langgar Wewenang KPK

"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika

Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka

Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan

Dituntut 20 Tahun, Supir Xenia Maut Menangis

Partai Islam Tak Laku di 2014?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis, 19 Januari 2022. Biro Setpres
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.


Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.


Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.


BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado


Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Sejumlah warga melihat ombak tinggi yang menerjang pesisir kawasan bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara, Ahad, 17 Januari 2021. Video saat terjadinya ombak tinggi sempat viral di media sosial pada sore hari ini. ANTARA/Adwit B Pramono
Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.


Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Ketinggian air di papan mercu air Bendung Katulampa, sejak Rabu 7 Februari 2018 pagi hingga siang, hanya 60 sentimeter atau siaga 4.  Tempo/ M Sidik Permana
Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.


Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Warga menunjukkan lokasi rumahnya yang tergenang air di Kelurahan Bailang, Manado, Sulawesi Utara, Jumat 1 Februari 2019. Hujan deras sejak Kamis (31/1/2019) sore menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah kota Manado dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.


Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Warga membawa barang miliknya melintasi banjir ketika akan mengungsi ke tempat yang lebih aman di Wenang, Manado, Sulawesi Utara(15/1). Banjir yang datang pada hari Rabu menbuat ribuan warga mengungsi ANTARA/Fiqman Sunandar/ed/Spt/14.
Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.


Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Sejumlah warga melintasi banjir di kawasan Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Senin (20/1). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.


Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Warga dibantu tim SAR mengevakuasi sejumlah barang berharga milik penduduk saat banjir melanda Kampung Sewu, Solo, Jateng, Rabu (22/2). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.