TEMPO.CO, Jakarta - PT Bajaj Auto Indonesia (BAI), perusahaan pemasok kendaraan bermotor merek Pulsar di Indonesia, akhirnya menurunkan target penjualan tahun ini. Langkah ini diambil untuk menyiasati penerapan aturan minimal pembayaran uang muka atau down payment (DP) kendaraan minimal 30 persen yang diterapkan Bank Indonesia.
Dinesh Kulkarni, Vice President PT Bajaj Auto Indonesia, mengatakan, penerapan aturan DP 30 persen cukup memukul perusahaannya. Namun ia memahami langkah yang diterapkan itu cukup baik menjaga rasio kredit perbankan. "Bagus untuk langkah bisnis ke depan," ujarnya.
Seperti diketahui, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan loan to value ratio atau LTV untuk menyehatkan kredit perbankan. Rasio pembiayaan terhadap nilai pembiayaan alias loan to value ratio (LTV) itu maksimal sebesar 70 persen dan down payment minimal kendaraan bermotor sekitar 30 persen.
Setelah diterapkannya aturan itu, lanjut dia, perusahaannya mengalami penurunan penjualan hingga 60 persen. Dengan kondisi seperti itu, akhirnya perusahaan melakukan revisi target penjualan tahun ini ke 18 ribu unit, dari semula 23 ribu unit yang direncanakan. Tahun lalu, perusahaan asal India ini berhasil menjual sekitar 23.500 unit kendaraan dari semua jenis yang beredar.
Dari tiga varian yang beredar saat ini, yakni tipe 135, 180, dan 220, segmen pasar tipe 135 merupakan kelas bebek paling besar yang mengalami dampak setelah aturan itu diterapkan.
Menurut dia, awalnya, penerapan aturan itu cukup memberatkan, mengingat sekitar 60 persen segmen Bajaj Auto berada di kelas tipe 135. Namun, beruntung, di saat bersamaan, penjualan kendaraan tipe 220 yang berkelas motor sport justru mengalami peningkatan. "Akhirnya, kami mengubah strategi memperbesar segmen itu (sporty)," ujarnya.
Ia mencatat, dari sekitar 150 dealer yang tersebar di 80 kota/kabupaten di Indonesia, total penjualan Pulsar hingga Juli mencapai 11.200 unit dari tiga varian. Perinciannya, seri 135 menyumbang 37 persen, kemudian tipe 180 sebanyak 21 persen, dan tipe 220 sebanyak 42 persen. Total, sampai saat ini, jumlah kendaraan asal negara Mahatma Gandhi yang telah dijual itu telah mencapai 90 ribu sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia.
JAYADI SUPRIADIN
Terpopuler:
Dahlan : Pabrik Semen Papua Didukung PLTA Baliem
PLN Bangun PLTA Terbesar di Papua
SBY Letakkan Batu Pertama Pengembangan Bandara
Inflasi Yogyakarta Lampaui Nasional
Indonesia Alami Defisit Perdagangan Terbesar Dalam 5 Tahun
Inflasi Jawa Barat Melebihi Inflasi Nasional
Perhutani Bangun Pabrik Sagu Akhir 2012 di Papua
PLN Tertarik Kelola Pembangkit Listrik PT Inalum
BPS : Penumpang Pesawat Makin Banyak
Garuda Ajukan Pinjaman US$ 200 Juta