TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin menyatakan siap membela para pemain Liga Super Indonesia (LSI) yang memperkuat tim nasional dari ancaman manajemen klubnya.
"Tidak perlu ancam-mengancam, karena mereka hadir demi Merah-Putih. Tapi jika ada apa-apa dengan para pemain, PSSI siap melindungi," kata Djohar, Kamis, 2 Agustus 2012. Pemain LSI yang membela timnas, seperti dua pemain Sriwijaya FC, Ponaryo Astaman dan Firman Utina, terancam dikenai sanksi oleh klubnya.
Djohar mengaku salut kepada para pemain LSI yang akhirnya memperkuat timnas. Menurut Djohar, para pemain itu telah memberi bukti bahwa mereka lebih mementingkan negara daripada kepentingan pribadi, kelompok, atau pihak tertentu.
"Saya salut (dengan pemain asal LSI yang hadir). Kalau bisa, lebih banyak lagi yang datang," ujar Djohar. Dia menepis opini yang menyebut bahwa kedatangan para pemain LSI, seperti Bambang Pamungkas, Firman Utina, Ponaryo Astaman, dan Muhammad Ridwan, adalah kemenangan bagi PSSI.
Selama ini para pemain tersebut tidak kunjung hadir memenuhi panggilan timnas karena beragam alasan, salah satunya karena tidak mendapat izin dari klub. "Tidak ada yang menang atau kalah dalam masalah ini. Yang patut disyukuri adalah, semua bisa berpikir untuk mendahulukan kepentingan negara daripada kepentingan lainnya," Djohar menambahkan.
Keputusan beberapa pemain LSI bergabung dengan para pemain LPI untuk memperkuat timnas, terutama dalam rangka menghadapi klub asal Spanyol, Valencia, Sabtu, 4 Agustus, membuat kelimpungan klub LSI dan pengurus PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
KPSI selama ini menolak terlibat timnas bentukan kepengurusan Djohar Arifin, dengan alasan menunggu Komite Bersama Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyelesaikan sengkarut sepak bola Tanah Air.
ARIE FIRDAUS
Berita Terpopuler:
Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (IV)
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
Jimly: Jangan Pilih Gubernur DKI karena Agama
Perselingkuhan, Pejabat Semarang Pukul Wartawan
Polisi Langgar Wewenang KPK
"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika
Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Dituntut 20 Tahun, Supir Xenia Maut Menangis
Partai Islam Tak Laku di 2014?