Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Skandal Terburuk dalam Sejarah Olimpiade  

image-gnews
Roy Jones Jr (kiri) dan Park Si-Hun (kanan), Olimpiade Seoul 1998. tumblr.com
Roy Jones Jr (kiri) dan Park Si-Hun (kanan), Olimpiade Seoul 1998. tumblr.com
Iklan

TEMPO.CO, London - Skandal Rabu atas permainan bulutangkis putri - pertama oleh sepasang pemain Cina dan kemudian diikuti oleh tiga orang lainnya dari Korea Selatan dan Indonesia - yang mengarah ke diskualifikasi, menambah panjang catatan pelanggaran yang terjadi selama ajang Olimpiade London 2012. Tapi, apa yang terjadi atas mereka masih rendah "derajat"-nya ketimbang skandal lain yang pernah terjadi dalam sejarah Olimpiade.

Berikut ini adalah enam skandal yang paling memalukan yang mencoreng semangat sportivitas dalam Olimpiade:

Serangan pada Nancy Kerrigan

Pada 6 Januari 1994, selama sesi latihan untuk U.S. Figure Skating Championships 1994 di Detroit, atlet skater Amerika Serikat, Nancy Kerrigan, yang difavoritkan meraih medali emas, dipukuli di lutut sebagai bagian dari plot untuk menggagalkan ambisi Olimpiade-nya.

Pesaingnya, Tonya Harding, mencoba untuk menutupi serangan itu, yang dilakukan oleh Shane Stant, yang dipekerjakan oleh mantan suaminya. Dia akhirnya duduk di kursi pesakitan namun berhasil 'menawar' hukuman menjadi hanya tiga tahun masa percobaan, 500 jam pelayanan masyarakat dan denda US$ 160 ribu. Tapi skandal itu menjadi yang paling dipublikasikan dalam sejarah Olimpiade.

Kaki Kerrigan tidak cedera, dan ia mampu bersaing dalam Olimpiade Musim Dingin di Lillehammer, Norwegia, di tahun yang sama. Ketika keduanya berhadapan, pertandingan mereka menjadi yang paling banyak ditonton dalam Olimpiade kala itu. Kerrigan memenangkan medali perak dalam kompetisi, sementara Harding duduk di urutan kedelapan.

Jual beli suara

Kesalahan dibuat pasangan skater Rusia, Elena Berezhnaya dan Anton Sikharulidze dalam Olimpiade 2002, dan penampilan sempurna dibuat pasangan skater Kanada Jamie Sale dan David Pelletier. Namun hasilnya tak tercermin dalam hasil kejuaraan.

Hampir semua orang menduga pasangan Kanada mendapatkan medali emas. Tapi lima hakim memberikannya kepada orang Rusia, sementara hanya empat kepada pasangan Kanada. Sale- Pelletier menerima medali perak di tengah kecaman dari media Kanada dan Amerika Serikat.

Tapi hari berikutnya seorang hakim Prancis, Marie-Reine Le Gougne, mengakui ia telah dibeli. Rusia berjanji akan memberi tempat pertama bagi tim penari es Prancis jika dia menyerahkan suaranya untuk Berezhnaya dan Sikharulidze.

Akhirnya diputuskan, Rusia dan Kanada berbagi medali emas.



Medali Emas Korea Selatan 'Dicuri'

Juga di Olimpiade 2002, kompetisi speedskating menghasilkan kontroversi yang panas saat Korea Selatan menuduh bahwa medali emas mereka telah dicuri.

Kim Dong Sung selesai pertama di speedskating lintasan pendek 1.500 meter. Dia mengambil putaran kemenangan dengan bendera Korea Selatan.

Tapi tiba-tiba, perayaan itu berbuah pahit ketika diumumkan bahwa yang berhak meraih emas adalah atlet AS, Apolo Ohno, dan bahwa Kim didiskualifikasi karena memblokir Ohno di lap terakhir.

Wasit asal Australia, James Hewish, menyatakan bahwa Kim pindah ke jalur Ohno yang berada di urutan kedua, ketika Ohno terlihat memberi isyarat dengan tangannya seolah-olah keluar dari jalan Kim. Kepala delegasi Korea Selatan menuduh bahwa wasit telah membuat keputusan hanya berdasarkan isyarat itu, tidak berdasar fakta di lapangan.

Sebagai reaksi terhadap berita tentang diskualifikasi Kim, Ohno jadi bulan-bulanan pers Korea Selatan. Kantor berita resmi Korsel, Yonhap menjuluki "aksi ala Hollywood" untuk ulahnya.

Skandal Ben Johnson

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sprinter Kanada Ben Johnson memiliki karir cemerlang. Pada tahun 1987, rekor 100 meter dunianya mencatat waktu 9,79 detik, membuatnya mendapat julukan "Benfastic."

Tapi hanya tiga hari setelah ia memecahkan rekor itu, medali emasnya dilucuti. Sampel urinnya mengandung steroid stanozolol, dan Johnson mengaku mengonsumsi steroid ketika dia mengatur catatan 9,79 detik.

Johnson dan pelatih Charlie Francis bersaksi bahwa Johnson mengonsumsinya hanya untuk peningkat kinerja untuk tetap pada pijakan, dan atlet lain yang juga menggunakannya.

Dalam buku berjudul Speed Trap, Francis menyatakan semua atlet terbaik di akhir 1980-an semua menggunakan steroid.

Kebohongan atlet Marion Jones  

Pelari Marion Jones dihukum enam bulan penjara pada tahun 2008 karena berbohong kepada jaksa federal yang menyelidiki penggunaan steroid.

Tuduhan penggunaan steroid telah mengikuti Jones sepanjang karir berlarinya, yang dimulai sejak SMA. Dia tegas membantah hubungan apapun dengan obat-obatan untuk meningkatkan kinerja  sampai 2007, ketika dia mengaku berbohong kepada agen federal tentang penggunaan steroid sebelum Olimpiade Sydney 2000. Pada konferensi pers, dia secara terbuka mengakui bahwa dia, pada kenyataannya, mengonsumsinya.

"Saya berdiri di hadapan Anda dan memberitahu Anda bahwa saya telah mengkhianati kepercayaan Anda ... dan Anda memiliki hak untuk marah pada saya ... saya membiarkan negara saya malu dan saya mengecewakan diri saya sendiri," katanya dalam konferensi pers.

Pada Desember 2007, Komite Olimpiade Internasional dilucuti Jones dari lima medali dalam Olimpiade itu. Dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey pada bulan Oktober 2008, Jones mengklaim bahwa dia sebenarnya bisa memenangkan emas di Sydney tanpa mengonsumsi steroid.

Emas Roy Jones Jr Dirampok

Empat belas tahun sebelum Korea Selatan mengklaim medali Kim Dong Sung dirampok, atlet tinju AS pernah mengalaminya.

Setelah final tinju di Olimpiade Seoul 1988, di mana petinju AS Roy Jones Jr. pencatat 86 pukulan pada lawannya, petinju Korea Selatan Park Si-Hun yang hanya mencatat 32 pukulan. Namun, Park dimenangkan dalam pertandingan itu.

Tak lama,  satu hakim mengakui bahwa keputusan adalah sebuah kesalahan. Akhirnya, pada tahun 1997, sebuah investigasi Komite Olimpiade Internasional menetapkan bahwa para pejabat Korea Selatan telah menyuap hakim dengan mentraktir makan malam dan minum anggur.

Namun, keputusan komite menetapkan Park tetap berhak atas medali emasnya.

ABC | TRIP B

Terpopuler
Polisi Langgar Wewenang KPK

BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton

"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika

Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA

Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka

Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Peraih Emas Cabor Renang Siman Sudartawa, Kecewa Saat Kirab Atlet SEA Games 2023

22 Mei 2023

Perenang Indonesia I Gede Siman Sudartawa menunjukan medali seusai penyematan medali emas untuk nomor 50 meter gaya punggung putra saat SEA Games 2023 di Aquatics Center, Morodok Techno National Stadium, Kamboja, Ahad, 7 Mei 2023. Siman meraih medali emas usai finis tercepat dengan catatan waktu 25,16 detik. ANTARA/M Agung Rajasa
Profil Peraih Emas Cabor Renang Siman Sudartawa, Kecewa Saat Kirab Atlet SEA Games 2023

Siman Sudartawa peraih medali emas cabang renang di SEA Games, ungkapkan kekecewaan saat kirab lalu. Ini profilnya.


Bamsoet Bangga Citra Ditetapkan Raih Perak Olimpiade London 2012

19 September 2022

Bamsoet Bangga Citra Ditetapkan Raih Perak Olimpiade London 2012

Peraih emas dan perunggu di kelas putri 53 kg terbukti doping. Citra yang di posisi empat akhirnya naik ke peringkat dua.


Citra Febrianti Terima Pengalungan Medali Perak Olimpiade 2012, Bonus Sudah Didapat pada 2020

18 September 2022

Mantan atlet angkat besi (lifter) Indonesia Citra Febrianti dalam pertemuan dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, 6 Juli 2022. Foto: Antara.
Citra Febrianti Terima Pengalungan Medali Perak Olimpiade 2012, Bonus Sudah Didapat pada 2020

Mantan lifter Indonesia Citra Febrianti tak kuasa menahan tangis bahagia setelah resmi mendapat realokasi medali perak Olimpiade 2012 London.


Lawan Terbukti Doping, Lifter Citra Terima Medali Perak Olimpiade London 2012

17 September 2022

Mantan atlet angkat besi (lifter) Indonesia Citra Febrianti dalam pertemuan dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, 6 Juli 2022. Foto: Antara.
Lawan Terbukti Doping, Lifter Citra Terima Medali Perak Olimpiade London 2012

Mantan atlet angkat besi Citra Febrianti akan menerima medali perak Olimpiade London 2012 setelah dua lawannya terbukti memakai doping.


Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Film Eko Yuli Irawan The Movie. Tempo/Irsyan
Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.


Greysia / Apriyani Raih Emas, Erick Thohir: Hari Ini Semua Lelah Terbayarkan

2 Agustus 2021

Selebrasi Apriyani Rahayu dan Greysia Polii setelah mengalahkan ganda putri Cina, Chen Qingchen dan Jia Yifan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, Senin, 2 Agustus 2021. Atas prestasinya meraih emas, Greysia dan Apriyani akan mendapatkan bonus hingga Rp 5 miliar dari Kemenpora. REUTERS/Leonhard Foeger
Greysia / Apriyani Raih Emas, Erick Thohir: Hari Ini Semua Lelah Terbayarkan

Keberhasilan Greysia / Apriyani tersebut menunjukkan hasil perjuangan tak kenal lelah dalam upaya meraih medali di Olimpiade.


Angkat Besi: Citra Febrianti Akhirnya Terima Bonus Medali Perak Olimpiade 2012

21 Desember 2020

Citra Febrianti. (antara)
Angkat Besi: Citra Febrianti Akhirnya Terima Bonus Medali Perak Olimpiade 2012

Mantan atlet nasional Citra Febrianti akhirnya menerima bonus dari pemerintah setelah IOC dia berhak atas medali perak Olimpiade 2012,


Inggris Bantah Beri Atlet Minuman Energi Biar Menang di Olimpiade

13 Juli 2020

Kembang api di atas Tower Bridge saat pembukaan Olimpiade London, 27 Juli 2012.  Peter Macdiarmid/Getty Images
Inggris Bantah Beri Atlet Minuman Energi Biar Menang di Olimpiade

Badan Olahraga Inggris, UK Sport, membantah tudingan telah memberi atlet minuman energi untuk meningkatkan performa di Olimpiade London 2012.


Doping, Peraih 4 Emas Renang Asian Games Jakarta Dihukum 8 Tahun

28 Februari 2020

Atlet renang Cina, Sun Yang. (swimswam.com)
Doping, Peraih 4 Emas Renang Asian Games Jakarta Dihukum 8 Tahun

Juara Olimpiade, Sun Yang, dilarang tampil selama delapan tahun karena gagal pada tes doping


Terbukti Doping, Medali Juara Gulat Olimpiade London 2012 Dicabut

24 Juli 2019

Pegulat Uzbekistan Artur Taymazov menunjukkan medali emas di podium usai menjuarai gulat gaya bebas kelas 120kg di Olimpiade 2012 London, yang tahun 2019 dicabut karena terbukti doping. (Reuters/Grigory Dukor)
Terbukti Doping, Medali Juara Gulat Olimpiade London 2012 Dicabut

Medali emas juara gulat Olimpiade London 2012, Artur Taymazov dicabut karena terbukti melakukan doping pada saat itu.