TEMPO.CO, Cilacap - Berembusnya musim angin timur seakan menjadi pertanda kabar gembira bagi ribuan nelayan Cilacap. Keberadaan musim angin itu berarti nelayan bersiap melakukan panen ikan di perairan selatan Cilacap. "Saat ini berbagai jenis ikan mulai muncul di Samudra Indonesia," kata Ketua II Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cilacap Indon Cahyono, Rabu, 1 Agustus 2012.
Indon mengatakan, memasuki bulan Agustus merupakan puncak musim angin timur dan musim panen ikan, sehingga sebagian besar nelayan melaut. Jenis ikan yang bermunculan di antaranya ikan dawah, kerapu, belanak, kembung, lobster, udang jerbung, rajungan, ikan layur, tenggiri, tongkol, kakap, pari-pari, dan lemuru. Meski mulai panen, kata dia, saat ini gelombang laut masih lumayan tinggi. Mereka biasanya berangkat pagi dan pulang siang hari sebelum gelombang dan angin mulai kencang.
Ketua Koperasi Unit Desa Mino Saroyo, Cilacap, Untung Jayanto, menuturkan, biasanya masa panen ikan bagi nelayan Cilacap berlangsung pada puncak musim angin timur sekitar Agustus. "Saat puncak musim angin timur, berbagai jenis ikan biasanya akan bermunculan," kata dia. Menurut Untung, hingga saat ini, harga ikan masih relatif stabil dan dinilai bagus meski hasil tangkapan nelayan belum maksimal.
Ia mencontohkan, harga udang jerbung berukuran besar masih bertahan di atas Rp 100 ribu per kilogram, sedangkan yang berukuran kecil selisih sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu di bawahnya. Ikan kerapu masih bertahan pada Rp 45 ribu per kilogram dan belanak sekitar Rp 12 ribu per kilogram.
Menurut analis cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, daerah tangkapan ikan muncul akibat adanya aktivitas plankton ke permukaan di perairan selatan Cilacap. "Daerah itu bisa kami tangkap dengan alat kami yang menandakan pergerakan plankton sebagai makanan ikan," kata dia.
Meski banyak daerah tangkapan ikan, dia menuturkan, saat ini kondisi perairan masih berbahaya bagi pelayaran. Dia mengatakan tinggi gelombang di perairan selatan mencapai 3,5 meter. "Kami mengimbau nelayan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi selama melaut," ucap dia lagi.
ARIS ANDRIANTO