TEMPO.CO, Banyuwangi - Wisma Blambangan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tahun ini dirombak total untuk dijadikan hotel mewah dengan fasilitas setara hotel bintang empat.
Pembangunan tahap pertama tahun ini diperkirakan menelan dana Rp 3,5 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2012. Proyek sudah mulai dikerjakan oleh rekanan pemenang tender, PT Sekarwangi Graha Blambangan.
Sekretaris Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Slamet Kariyono mengatakan, Wisma Blambangan perlu dirombak total karena bangunan hotel itu sudah ketinggalan zaman. Selain itu, pengelolaan dan pelayanannya belum dilakukan secara profesional layaknya sebuah hotel.
Sebagai badan usaha milik daerah, menurut dia, Wisma Blambangan yang terletak di Jalan Dr Wahidin Nomor 4 ini dinilai tidak mampu memberi pemasukan signifikan. Dalam setahun, setorannya kurang dari Rp 1 juta. "Hanya ratusan ribu," kata dia kepada Tempo, Jumat, 3 Agustus 2012.
Revitalisasi perlu dilakukan karena wisma seluas 2.000 meter persegi tersebut lebih terkenal sebagai hotel 'esek-esek' karena sering jadi tempat mangkal pekerja seks komersial (PSK).
Menurut Slamet, Wisma Blambangan didesain menjadi hotel yang fasilitasnya seperti hotel bintang empat yang mewah di pusat kota, dengan kapasitas 32 kamar. Pembangunan hotel tiga lantai ini dilakukan dua tahap hingga 2013.
Namun, menurut dia, desain akan tetap mempertahankan arsitektur gotik seperti aslinya karena Wisma Blambangan merupakan peninggalan zaman Belanda.
Saat ini, kata dia, Banyuwangi belum memiliki hotel berbintang empat, sehingga diharapkan Wisma Blambangan nantinya dapat mendongkrak pendapatan daerah. "Secara khusus, tamu-tamu kedinasan akan kami minta menginap di hotel ini," katanya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banyuwangi, Suminto, mengaku prihatin dengan pembangunan hotel mewah itu. Sebab, kata dia, membangun hotel seharusnya belum jadi prioritas tahun ini. "Masih banyak kepentingan yang lebih mendesak daripada membangun hotel," kata dia.
Dia mengakui, anggota DPRD kecolongan dengan munculnya anggaran pembangunan hotel tersebut, sebab pembahasan Rancangan APBD hanya dilakukan selama empat hari.
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Whistleblower Simulator SIM Pernah Dipukuli Polisi
Begini Cara Sukotjo Bambang Menyuap Polisi
Pengakuan Bekas Anah Buah Djoko Susilo
Rektor UI Segera Diganti Pejabat Sementara
7 Alasan Polisi Harus Lepas Kasus Simulator SIM
KPK dan Polri Rebutan 3 Tersangka Kasus Simulator SIM
SBY Diminta Perintahkan Polri Tak Halangi KPK
Mutasi Besar di TNI
Pukat Tantang Polri Ungkap MoU Penyidikan Korupsi
5 Tersangka Versi Polri, 4 Tersangka Versi KPK