Tebar Sembako Justru Menambah Jumlah Orang Miskin  

Antri paket sembako yang dibagikan gratis oleh seorang dermawan di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (30/8). Ramadhan merupakan momentum orang berlomba-lomba memberikan sumbangan zakat, infaq, dan sedekah kepada sesama. Tempo/Arie Basuki
Antri paket sembako yang dibagikan gratis oleh seorang dermawan di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (30/8). Ramadhan merupakan momentum orang berlomba-lomba memberikan sumbangan zakat, infaq, dan sedekah kepada sesama. Tempo/Arie Basuki

TEMPO.CO, Solo -Momentum menjelang Hari Raya Idul Fitri kerap menjadi saat paling tepat untuk bersedekah. Bagi para juragan dan orang kaya lainnya, tak afdol rasanya bila mereka menyalurkan ke lembaga-lembaga penyalur bantuan yang ada. Gantinya mereka menggelar ajang tebar paket sembako atau santunan secara langsung.

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie mengkritik orang-orang kaya yang memberi santunan kepada orang miskin secara langsung. Misalnya dalam bentuk pembagian bahan pokok yang ramai dilakukan jelang Hari Raya Idul Fitri.

Menurut dia, hal itu bukannya mengentaskan kemiskinan tapi malah menetaskan kemiskinan. "Tahun ini misalnya ada 100 orang yang dikasih, tahun depan jadi 120 orang. Ini tidak mendidik," katanya kepada wartawan di Surakarta, Jumat, 3 Agustus 2012.

Selain itu, pembagian secara langsung juga menyusahkan orang miskin. Sebab mereka harus antri panjang, berebut, ada yang tertindih, dan terjepit. "Dan dapatnya tidak seberapa," ujarnya.

Dia menyarankan orang-orang kaya yang berniat menyantuni orang miskin, agar menyerahkannya kepada badan amil zakat nasional atau daerah dan lembaga sosial.

"Biar baznas atau lembaga sosial yang mengatur dan mengelola. Misalnya menggunakan santunan orang kaya untuk pemberdayaan orang miskin," katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa sebagian harta orang kaya adalah hak orang miskin yang harus diberikan. Sehingga memang sudah jadi kewajiban untuk disalurkan ke orang miskin.

"Tapi diberikan dengan cara yang benar dan sifatnya pemberdayaan. Tidak dengan cara antri pembagian sembako," ucapnya. Apakah anjuran semacam ini manjur? Adakah solusi lain? Kita lihat saja mulai pekan depan.

UKKY PRIMARTANTYO