Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Laut Selatan Jadi Lintasan Paus?

image-gnews
Pengunjung berfoto di atas badan ikan hiu tutul yang mati terdampar di pantai Pelangi, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, (4/8/2012). Ikan hiu tutul ini merupakan ikan hiu kedua yang ditemukan mati terdampar di pesisir selatan Jawa. TEMPO/Suryo Wibowo
Pengunjung berfoto di atas badan ikan hiu tutul yang mati terdampar di pantai Pelangi, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, (4/8/2012). Ikan hiu tutul ini merupakan ikan hiu kedua yang ditemukan mati terdampar di pesisir selatan Jawa. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Kawasan laut selatan DI Yogyakarta diduga menjadi jalur perjalanan rombongan paus hiu tutul (whale sharke) pada bulan ini.

Ketua TIM Seach and Rescue Pantai Parangtritis, Ali Sutanto, mendengar pengakuan sejumlah nelayan di sekitar Pantai Parangtritis yang mengaku melihat gerombolan paus tutul berukuran besar melintasi bagian tengah laut sebelah selatan Kabupaten Bantul selama beberapa hari terakhir.

"Paus ini hidupnya di tengah. Kalau sampai terdampar ke pinggir mungkin tak kuat menahan terjangan angin dan ombak," kata dia, saat memantu paus tutul kedua yang terdampar di Pantai Pelangi, sebelah barat Pantai Parangtritis, sejak Jumat malam.

Namun, Ali belum bisa memastikan kebenaran informasi dari sejumlah nelayan sekitar Parangtritis ini. Dia mengatakan hanya mendengar selintingan isu itu dan belum pernah melihat langsung buktinya. "Belum bisa dipastikan kebenaranya," dia menambahkan.

Menurut dia, sejak lama nelayan di sekitar pantai Parangtritis menjuluki paus atau hiu dengan sebutan Nagalintang. Menurut salah satu putra mendiang juru kunci Pantai Selatan, Kyai R. Panewu Surakso Tarwono yang tutup usia pada Mei 2012 lalu, para  nelayan sering memilih menghindar jika bertemu Nagalintang. "Badannya besar-besar, nelayan pasti takut perahunya yang kecil terbalik jika tertabrak ikan ini," ujar dia.

Hingga kini, paus yang terdampar di Pesisir Bantul, sudah berjumlah dua ekor. Satu ekor paus hiu tutul sepanjang 13 meter, yang terdampar di Pantai Pandansimo, sudah mulai diawetkan oleh warga dan Pemerintah Kecamatan Srandakan, Bantul mulai Jumat. Paus hiu tutul lainnya, yang terdampar di Pantai Pelangi, pada Jumat malam belum diputuskan mau diapakan. "Belum ada keputusan mau diapakan, kami baru koordinasi dengan instansi terkait," ujar Ali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat memantau paus hiu tutul yang terdampar di Pantai Pandansimo, Srandakan, Bantul, Program Manager Animal Friends Jogja, Dessy Angelina, sebelumnya berharap bangkai paus hiu tutul lebih baik dikubur atau kalau diawetkan, benar-benar dimanfaatkan untuk keperluan edukasi mengenai perlindungan pada satwa langka.

Aktivis organisasi penyayang binatang di Yogyakarta ini juga mengkritik kelambanan dari instansi pemerintahan setempat dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam DI Yogyakarta dalam menangani terdamparnya satwa laut langka di pesisir Bantul.

"Di negara maju, hewan ini dilindungi. Kalau di Indonesia baru berstatus Appendiks 2. Data International Union for Conservation of Nature menyebutkan jumlah hiu jenis ini tinggal 200 ekor," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita terkait:
Paus Terdampar di Pantai Tanjung Pakis
Ratusan Ikan Paus Terdampar di Australia
Foto foto Paus Terdampar Ditenggelamkan
Delapan Ikan Paus Terdampar di Pantai Serangan

Bali Deklarasikan Jejaring Penyelamat Paus Terdampar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.