Ramadan, Pedagang Buah dan Kue Panen  

Pembeli berbelanja di kios penjual kue kering musiman di Jalan Raya Bogor KM 26, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis 2 Agustus 2012. Pada minggu ke 2 Ramadan tempat ini mulai dipenuhi penjual kue kering untuk kebutuhan lebaran. Seorang  Pedagang yang berjualan tiap tahun ditempat ini mengaku bisa mengeruk keuntungan hingga 10 juta rupiah dengan berjualan selama 3 minggu menjelang Lebaran. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pembeli berbelanja di kios penjual kue kering musiman di Jalan Raya Bogor KM 26, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis 2 Agustus 2012. Pada minggu ke 2 Ramadan tempat ini mulai dipenuhi penjual kue kering untuk kebutuhan lebaran. Seorang Pedagang yang berjualan tiap tahun ditempat ini mengaku bisa mengeruk keuntungan hingga 10 juta rupiah dengan berjualan selama 3 minggu menjelang Lebaran. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jember -- Selama dua pekan terakhir, pedagang buah-buahan dan kue di Kabupaten Jember panen rejeki. Mereka mengaku meraup keuntungan dua hingga tiga kali lipat dibanding hari-hari sebelum Ramadan. "Terutama pisang, pepaya, melon dan semangka, habis terus," kata Jamali, 37, pedagang buah yang mengeleola kios di jalan Kalimantan.

Hal senada diungkapkan Ny. Sri, pemilik kios buah di jalan S. Parman. Menurutnya, sejak awal bulan puasa dia selalu 'kulakan' pisang dan pepaya setiap hari, karena selalu habis diborong pembeli. "Biasanya 10-15 tandan pisang pagi sampai malam, bulan puasa ini sampai 40 tandan," katanya.

Keuntungan yang mereka peroleh pun meningkat. Jamali dan Ny. Sri mengakui, sebelum bulan Ramadan, biasanya mereka mendapat keuntungan bersih puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, kini mencapai lebih satu juta rupiah. "Lha, sekarang ini pembelinya bertambah, pedagang es dan kolak juga memborong buah," kata Ny.Sri menambahkan.

Para pedagang kue atau jajanan juga mengaku menuai untung lebih dibanding sebelum bulan puasa. Aneka jajajan manis seperti donat,
suwar-suwir, dan prol tape, dan serabi, selalu laris diserbu pembeli.

"Padahal untuk kebutuhan sehari-hari, terutama buka puasa dan sahur. Bukan untuk lebaran," kata Ny. Miarsih, pemilik 'warung jajanan' di jalan Karimata-Jember.

Sejak sore hingga malam, mereka mengaku bisa menghabiskan aneka kue senilai Rp 4 juta hingga Rp 6 juta. Padahal, biasanya hanya sekitar Rp 1 hingga Rp 2 juta sejak pagi hingga malam. "Ya, bulan ini penuh berkah, dan mendatangkan banyak rejeki,"tutur Ny. Arik, pembuat aneka kue yang kini mengelola sejumlah warung kue dan jajanan dadakan di beberapa tempat di kota Jember.

Bahkan dalam dua hari terakhir mulai banyak pembeli yang memborong aneka kue untuk disumbangkan ke masjid atau yayasan tertentu. Biasanya kue itu disumbangan untuk takjil atau jamaah tarawih dan tadarrus Al Qur'an.

MAHBUB DJUNAIDY



Berita Populer:
10 Penginapan di Thailand yang Sesuai Kantung
Ranomi Kromowidjojo, Atlet Berdarah Jawa Cetak Rekor di Olimpiade
Jelang Lebaran, Waspadai Uang Palsu Beredar
6 Alasan Buruk Menghindari Seks
La Nyalla Minta Bambang Pamungkas cs Bertobat