TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum pidana Universitas Indonesia, Gandjar Laksmana Bonaparta, merasa heran dengan komentar Yusril Ihza Mahendra yang mengatakan Markas Besar Polri yang lebih dulu menyidik kasus korupsi simulator surat izin mengemudi.
"Darimana dasarnya mengatakan demikian?" kata Gandjar, Senin, 6 Agustus 2012.
Komentar Yusril tersebut muncul setelah advokat kondang mantan Menteri Sekretaris Negara itu bertemu dengan Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman di Trunojoyo, sebutan lain Markas Besar Polri. Pertemuan sekitar tiga jam tersebut diduga ikut dihadiri tersangka utama kasus dugaan korupsi simulator SIM, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, dan dua pengacaranya: Juniver Girsang dan Hotma Sitompul.
Yusril mengatakan KPK tidak memiliki hak untuk mengambil alih proses penyidikan kasus korupsi simulator SIM dari Kepolisian. "Soalnya yang lebih dulu melakukan penyidikan adalah polisi,” kata Yusril.
Gandjar berpendapat berbeda. Menurut dia, KPK justru yang lebih awal menyidik kasus tersebut. "Semua orang sudah tahu itu," kata dia.
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan lembaganya mengusut kasus simulator SIM sejak Januari 2012. Pada 27 Juli 2012, KPK pun menetapkan Gubernur Akademi Polisi Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan kawan-kawan sebagai tersangka. Di lain pihak, Mabes Polri baru bergerak setelah kasus ini ditulis Majalah Tempo pada April 2012.
Menurut Gandjar, kasus simulator SIM memang seharusnya ditangani oleh KPK. Sebab, kasus tersebut melibatkan internal kepolisian sehingga akan menimbulkan konflik kepentingan jika diusut oleh Bareskrim. Alasan lain, patut diduga pengusutan Bareskrim akan cenderung melindungi para pelaku. "Logika sederhananya, apa mungkin? Kasus rekening gendut saja, polisi tidak jelas penyelesaiannya," kata Gandjar.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terpopuler:
La Nyalla Minta Bambang Pamungkas cs Bertobat
Kristen Stewart Terus Menangis dan Tak Mau Mandi
La Nyalla Bentuk Timnas Tandingan untuk AFF
Fauzi Salip Jokowi di Rumah Sakit Cipto
Alasan Jusuf Kalla Dukung Jokowi
Simsalabim Jenderal SIM
Rumah Djoko Susilo Dekat Keraton Yogyakarta
Jenderal SIM di Balik Tembok Tinggi
Cerita Simulator SIM Majalah Tempo April Lalu
Pendukung Rhoma di Jawa Timur Datang ke Jakarta