TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menyatakan akan mengambil formulir pendaftaran calon gubernur di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah. “Ya, mau ambil,” kata Bibit setelah menghadiri rapat koordinasi bidang politik dan hubungan antara lembaga Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Jawa Tengah di Panti Marhaen, Kota Semarang, Ahad, 5 Agustus 2012. Bibit tak mau menyebut kapan dia akan mengambil formulir.
Bibit menyerahkan soal calon wakil gubernur yang akan jadi pasangan dia kepada PDIP. “Kalau pasangan, ya, sana yang punya partai. Bukan saya,” ujar bekas Panglima Daerah Militer IV Diponegoro itu. Mulai 6 Agustus hingga 5 September 2012, PDIP membuka pendaftaran calon Gubernur Jawa Tengah.
Bibit menyatakan siap maju sebagai calon gubernur jika diberi peluang oleh PDIP. Tapi, jika PDIP tak memberi peluang, Bibit menyatakan tak apa-apa. “Ya sudah, terima kasih atas segala kekurangan saya,” kata dia. Bibit menyatakan bersikap tegas. “Saya mantan prajurit.”
Bibit menambahkan, jika dirasa ada manfaat oleh rakyat, dia siap maju kembali. ”Kalau rakyat tak merasa ada manfaat, ya untuk apa. Jadi pemimpin tak mudah. Saya harus ngukur diri, jangan asal macung (mencalonkan),” katanya.
Bibit mempersilakan PDIP jika hendak melakukan survei. Dia menyatakan tak akan melakukan survei. “Ngapain?” katanya. Meski siap diusung PDIP, Bibit memberi catatan tak akan bisa memberikan uang kepada partai. Pernyataan Bibit ini menanggapi pidato Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani yang hadir di acara tersebut. Puan memberi syarat bahwa calon gubernur harus bisa mengayomi.
Menanggapi hal itu, Bibit menyatakan, “Apa arti ngayomi itu? Kalau kasih duit enggak bisa, enggak ada cerita. Ngayomi partai ya ngayomi wong cilik, wong sandal jepit.” Kalau mengayomi diartikan memberi uang, kata Bibit, dia menyatakan tak bisa melakukannya. “Duit dari mana. Aku enggak mau dipenjara,” kata Bibit.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, yang disebut-sebut sebagai rival Bibit, menyatakan belum memutuskan untuk maju. “Masih ada waktu berpikir,” kata dia. Saat ditanya sampai kapan berpikir itu, Rustri mengatakan, “Kan, masih ada 29 hari.” Meski begitu, Rustri sudah memantau situasi. Selain itu, ia menyatakan menjalin komunikasi dengan beberapa partai.
Politikus PDIP, Puan Maharani menegaskan pasangan Bibit-Rustri belum melakukan koordinasi dan sinergi yang maksimal dengan para kepala daerah lain dari PDIP. Puan menyatakan, dalam tahap verifikasi nanti, akan ada evaluasi terhadap pasangan ini.
Puan pun memberi tiga syarat bagi calon Gubernur Jawa Tengah, yakni ngayomi, ngayemi, dan ngayani. “Gubernur harus melindungi kader PDIP di Jawa Tengah,” katanya. Puan Maharani menyatakan belum bisa memastikan siapa yang akan diusung partainya dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah. PDIP membuka peluang kepada siapa saja untuk mendaftarkan diri sebagai calon gubernur.
Puan menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati pernah mempertanyakan soal situasi PDIP Jawa Tengah. “Gimana jelang Pilgub Jateng?” kata Puan menirukan pernyataan ibundanya. “Sampai hari ini calon masih malu, belum ada yang terus terang,” jawab Puan. Mega menimpali, “Kok bisa begitu? Jawa Tengah kan basis PDIP. Bagaimana kalau buka pendaftaran tapi calonnya sedikit?” Puan pun tak bisa menjawab.
ROFIUDDIN
Berita Terpopuler:
La Nyalla Minta Bambang Pamungkas cs Bertobat
Kristen Stewart Terus Menangis dan Tak Mau Mandi
La Nyalla Bentuk Timnas Tandingan untuk AFF
Fauzi Salip Jokowi di Rumah Sakit Cipto
Rumah Djoko Susilo Dekat Keraton Yogyakarta
Simsalabim Jenderal SIM
Pendukung Rhoma di Jawa Timur Datang ke Jakarta
Taufik Kiemas: Jangan Ada Rhoma-Rhoma Lainnya
Alasan Jusuf Kalla Dukung Jokowi
Rebut Emas Lagi, Atlet Keturunan Jawa Ukir Sejarah