TEMPO.CO, Jakarta - Peraih medali emas lari 100 mete asal Jamaika, Usain Bolt, mengungkapkan triknya hingga ia mampu melupakan diskualifikasi yang pernah ia terima karena kesalahan start di kejuaraan dunia tahun lalu. Ternyata, sang pelatih memberi Bolt pepatah semangat, sehingga ia bisa fokus pada lomba."Jangan khawatirkan start. Aturannya, balap itu di ada di finish,” kata Bolt, mengutip nasihat pelatihnya Glen Mills, sebagaimana dikutip Reuters, Senin, 6 Agustus 2012.
Pada Ahad malam waktu setempat, 5 Agustus 2012, Bolt menjadi pemenang dalam nomor 100 meter putra Olimpiade XXX London 2012. Meskipun kali ini Bolt tidak membuat rekor baru di nomor tersebut, namun catatan waktunya tetap luar biasa, 9,63 detik, hanya terpaut 0,05 detik dari rekor catatan waktu 9,58 detik yang dibuatnya sendiri di Kejuaraan Dunia Berlin 2009.
Pada Ahad malam itu, sekali lagi Bolt menyumbangkan medali emas Olimpiade untuk negaranya. "Ucapan pelatih benar-benar membuat saya tidak mengkhawatirkan lagi soal start. Saya lari begitu saja dan ternyata berhasil," kata wakil Jamaika itu. Empat tahun lalu, Bolt pernah menyumbangkan medali emas untuk nomor yang sama di Olimpiade Beijing.
Bolt mengaku sempat gugup sebelum bertanding. Namun, kemeriahan sorak sorai penonton saat panitia memperkenalkannya--sebagaimana prosedur sebelum lomba dimulai--membuat semangat pelari berusia 27 tahun itu membuncah. Kegelisahannya hilang. "Saat itu saya berpikir, ini dia saatnya," kata atlet setinggi 196 centimeter itu.
Dengan torehan medali emas Olimpiade London tersebut, Bolt menjadi satu-satunya atlet yang menyimpan dua medali emas di nomor 100 meter putra. Walaupun sebelumnya, pelari Amerika Serikat, Carl Lewis, pernah mendapat medali emas dadakan lantaran pemenang Olimpiade 1988 saat itu, Ben Johnson dari Kanada, didiskualifikasi karena menggunakan doping.
Bolt mengaku begitu percaya diri saat bertanding. Pasalnya, kakinya terasa enak dan start-nya begitu bagus. Bahkan di pertengahan lomba, Bolt sempat berpikir untuk memecahkan rekornya sendiri. "Saya lihat penunjuk waktu, tapi sudah terlambat. Tapi hasil lomba tersebut menjadi yang tercepat kedua, saya tetap bahagia," katanya.
Pada nomor tersebut, rekan senegara Bolt, Yohan Blake, berhasil menyabet medali perak dengan catatan waktu 9,75 detik, menyamai waktu terbaiknya terdahulu. Sedangkan tempat ketiga diisi oleh wakil Amerika Serikat, Justin Gatlin, dengan catatan waktu 9,79 detik. Gatlin berhak atas medali perunggu.
MUHAMAD RIZKI