Ramadan, Sampah di Bandung Tambah 55 Ton

Seorang Warga berusaha memilah sampah plastik yang menggenangi Kali Cipinang Muara, Duren Sawit, Jakarta Timur, 24-7, 2012. Sepanjang 3 Kiometer aliran kali terganggu aibat sampah yang menggunung. Menurut seorang hal tersebut terjadi selama 2 bulan akibat pembangunan BKT. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Seorang Warga berusaha memilah sampah plastik yang menggenangi Kali Cipinang Muara, Duren Sawit, Jakarta Timur, 24-7, 2012. Sepanjang 3 Kiometer aliran kali terganggu aibat sampah yang menggunung. Menurut seorang hal tersebut terjadi selama 2 bulan akibat pembangunan BKT. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Bandung - Volume sampah di Kota Bandung meningkat selama Ramadan kali ini. ”Dibanding hari biasa, rata-rata bertambah 5 persen per hari,” kata Direktur Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar kepada Tempo, Senin, 6 Agustus 2012. Penambahan itu setara dengan 55 ton sampah.

Menurut dia, setiap hari, sampah Kota Bandung rata-rata mencapai 1.100 ton atau 4.400 meter kubik. ”Dominan sampah dari rumah tangga, totalnya dari keseluruhan mencapai 60 persen,” ujarnya.

Bertambahnya volume sampah itu akibat meningkatnya konsumsi masyarakat. Selama puasa, tempat-tempat perdagangan pun terlihat lebih ramai. “Aktivitas belanja orang meningkat, bungkusnya dibawa ke rumah lalu jadi sampah,“ katanya.

Peningkatan volume sampah di Kota Bandung biasanya bakal terus terjadi menjelang Lebaran. Bahkan, pada malam takbiran, kata Cece, produksi sampah bisa melonjak hingga 50 persen atau bertambah hingga 550 ton dalam semalam. “Seperti di Lapang Gasibu, Dago, Alun-alun, itu petugas bersihkan dari malam sampai pagi Lebaran, terus sampai bersih,“ ujar Cece.

Seorang warga Bandung, Yati, mengakui pengeluaran belanjanya selama puasa bertambah. Peningkatan uang belanja untuk makanan di rumah, misalnya, hampir dua kali lipat. ”Sekarang bisa Rp 50 ribu per hari untuk belanja ke pasar,” ujar dia.

Di bulan puasa, keluarganya tak bisa hanya disuguhi tahu dan tempe seperti pada hari biasa. Minimal ada sayur dan daging, dan dimasaknya harus dua kali untuk berbuka dan sahur. Juga harus ada buah-buahan saat berbuka puasa dan vitamin. ”Bukan konsumtif, ya, tapi pola makan dan menu selama puasa berbeda dibanding hari biasa,” ujar perempuan berkerudung itu.

ANWAR SISWADI

Berita Terpopuler:
La Nyalla Minta Bambang Pamungkas cs Bertobat

Kristen Stewart Terus Menangis dan Tak Mau Mandi

La Nyalla Bentuk Timnas Tandingan untuk AFF

Fauzi Salip Jokowi di Rumah Sakit Cipto

Rumah Djoko Susilo Dekat Keraton Yogyakarta

Simsalabim Jenderal SIM

Pendukung Rhoma di Jawa Timur Datang ke Jakarta

Taufik Kiemas: Jangan Ada Rhoma-Rhoma Lainnya

Alasan Jusuf Kalla Dukung Jokowi

Rebut Emas Lagi, Atlet Keturunan Jawa Ukir Sejarah