Ramadan, KPI Tegur 7 Acara Televisi

TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia Pusat menjatuhkan sanksi administrasi berupa teguran kepada tujuh acara televisi. "Pelanggaran isi siaran, terutama terdapat pada acara-acara komedi di waktu sahur dan menjelang puasa," kata komisioner KPI bidang isi siaran, Nina Armando, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, 6 Agustus 2012.

Ketujuh acara yang ditegur adalah Waktunya Kita Sahur di Trans TV, Kampung Sahur Bejo di RCTI, Sahur Bersama Srimulat di Indosiar, Ngabuburit di Trans TV, Sabarrr Tingkat di SCTV, John Lenong di Trans7, dan Inbox SCTV. Dari ketujuh acara tersebut, Inbox mendapatkan sanksi teguran kedua, sedangkan sisanya teguran pertama.

Nina mengatakan terdapat empat pelanggaran yang dilakukan oleh program-program komedi selama Ramadan. Pertama, melecehkan orang dengan kondisi fisik tertentu atau orang dengan orientasi seks dan identitas gender atau pekerjaan tertentu. Kedua, pelanggaran atas perlindungan anak. "Acara-acara itu banyak ditonton anak," kata dosen Komunikasi Universitas Indonesia ini.

Ketiga, melanggar norma kesopanan dan kesusilaan. Keempat, melanggar ketentuan penggolongan program siaran. Program tersebut dengan klasifikasi R, tapi banyak memuat konten dewasa.

Sampai saat ini, sudah ada 165 pengaduan ke KPI dari masyarakat mengenai siaran televisi. "Sebanyak 31 khusus untuk acara Ramadan," kata Nina. Program yang banyak mendapatkan aduan masyarakat adalah Waktunya Kita Sahur di Trans TV.

KPI meminta semua stasiun televisi terus memperbaiki siarannya sesuai dengan semangat Ramadan. Stasiun televisi juga diharapkan mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia, Sinansari Ecip, menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot program Ramadan yang dipenuhi ungkapan kasar dan makian. "Program demikian sejatinya hanya membajak momentum Ramadan," kata Ecip.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, mengimbau stasiun televisi untuk tidak menjadikan rating sebagai tolak ukur membuat program Ramadan. "Tapi bagaimana cara membuat program yang bagus," kata politikus dari PKS ini.

SUNDARI

Berita Terpopuler:
La Nyalla Minta Bambang Pamungkas cs Bertobat

Kristen Stewart Terus Menangis dan Tak Mau Mandi

La Nyalla Bentuk Timnas Tandingan untuk AFF

Fauzi Salip Jokowi di Rumah Sakit Cipto

Alasan Jusuf Kalla Dukung Jokowi

Simsalabim Jenderal SIM

Rumah Djoko Susilo Dekat Keraton Yogyakarta

Jenderal SIM di Balik Tembok Tinggi

Cerita Simulator SIM Majalah Tempo April Lalu

Pendukung Rhoma di Jawa Timur Datang ke Jakarta