TEMPO.CO , Yogyakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh memastikan pada 2013 biaya kuliah di Perguran Tinggi Negeri bisa turun sampai 10 persen.
Menurut kalkulasi Nuh, besaran nilai Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) akan makin besar dan alokasinya pada tahun depan langsung diberikan untuk dua semester sekaligus.
"Logikanya, kalau 2013, anggaran untuk operasional kampus Rp12 triliun, 30 persennya atau Rp 4 triliun untuk BOPTN, artinya tahun depan biaya kuliah mestinya turun 10 persen," kata Nuh seusai meresmikan pembukaan Ospek mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Senin, 6 Agustus 2012.
Dia melanjutkan, tahun depan perumusan aturan yang membahas mekanisme pengelolaan BOPTN juga sudah selesai. Jadi, semua kampus negeri pasti sudah menerima prosedur resmi mengenai penggunaan BOPTN sehingga tak seperti tahun ini yang masih proses transisi.
"Untuk sementara ini belum ada petunjuk resmi, tapi sebenarnya penggunaanya jelas untuk biaya operasional, seperti gaji pegawai honorer, biaya riset, bayar listrik dan semacamnya," kata Nuh.
Nuh menolak anggapan porsi BOPTN lebih banyak untuk kampus-kampus yang bestatus BHMN. Kata dia tiga penentu besaran BOPTN ialah jumlah mahasiswa, besaran anggaran PNBP yang diterima oleh kampus dan standart biaya kuliah di wilayah tempat kampus beroperasi. "Jadi meski jumlah mahasiswa sama, kampus di Jawa dan luar Jawa bisa berbeda besaran bantuannya," kata Nuh menjelaskan.
Nuh menambahkan kementrian yang dia pimpin akan mendorong kampus-kampus negeri terus meningkatkan kualitas pendidikannya sekaligus memperluas peluang kuliah bagi semua kelompok masyarakat. "Tahun depan biaya pendidikan (kuliah) harus turun," Nuh menegaskan.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terpopuler lainnya:
Alasan Jusuf Kalla Dukung Jokowi
Fauzi Salip Jokowi di Rumah Sakit Cipto
Simsalabim Jenderal SIM
Jenderal SIM di Balik Tembok Tinggi
Polisi Punya Yusril, KPK Dibela Gandjar
Cerita Simulator SIM Majalah Tempo April Lalu
Cicak vs Buaya Bakal Terulang, Ini Kata Ketua KPK
Didukung Jusuf Kalla, Ini Tanggapan Jokowi
SImulator SIM, Anas Isyaratkan Dukung KPK
Dipanggil Panwaslu, Rhoma Menangis