Ketika Pesantren Kilat Digelar di Kapal Perang

Sejumlah siswa berfoto di atas geladak KRI Tanjung Nusanive yang bersandar di Komando Lintas Laut Militer (KOLINLAMIL) Tanjung Priok, Jakarta, Senin (06/08). Para siswa tersebut mengikuti pesantren kilat di atas kapal TNI Angkatan Laut yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). TEMPO/Dasril Roszandi
Sejumlah siswa berfoto di atas geladak KRI Tanjung Nusanive yang bersandar di Komando Lintas Laut Militer (KOLINLAMIL) Tanjung Priok, Jakarta, Senin (06/08). Para siswa tersebut mengikuti pesantren kilat di atas kapal TNI Angkatan Laut yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta - Sekitar pukul 17.00 WIB, 300 anak yatim dan duafa berlayar dengan kapal perang KRI Tanjung Nusanive. Mereka bukan diikutkan dalam misi latihan tempur.

Ratusan anak-anak itu hendak mengikuti pesantren kilat yang biasa dilaksanakan di pondok peranteren maupun sekolah setiap bulan Ramadan.

"Mereka mengikuti pesantren kilat di kapal itu," kata Kepala Divisi Corporate Secretary Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Hermin Rachmawantie, di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin, 6 Agustus 2012.

Pesantren kilat ini akan dilaksanakan selama 3 hari, mulai Senin sampai Rabu, 8 Agustus 2012. Selama itu pula, kapal akan berlayar di sekitar perairan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

Baznas bekerja sama dengan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut.

Selain pesantren kilat yang meliputi berbagai kegiatan keagamaan seperti shalat wajib lima waktu serta tarawih, termasuk makan sahur dan buka puasa bersama, anak-anak itu juga diberi kesempatan melakukan tur dalam pengenalan KRI Tanjung Nusanive. Tak ketinggalan, peserta juga akan dilatih kepemimpinan, motivasi, dan strategi hidup di atas kapal tersebut.

Kebetulan, KRI Tanjung Nusanive baru sebulan lalu kembali ke tanah air usai menuntaskan misi kemanusiaan di Libanon. "Kita ingin menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta bahari kepada anak-anak," kata Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Sri Muhammad Darojatim.

Diakui oleh Darojatim, penggunaan sebuah kapal perang untuk kegiatan pesantren kilat baru pertama kali dilakukan instansinya. Namun tentu hal ini atas seizin pimpinan. "Sudah mendapatkan ijin dari Panglima TNI," ujarnya. Ia menambahkan, "Kalau kedepannya ada permintaan dan ada perintah (untuk kembali menggelar kegiatan serupa), saya siap melaksanakan perintah tersebut."

PINGIT ARIA

Berita Ramadan lainnya:
Busyro Tolak Kenang-kenangan Perangkat Alat Salat

Terminal Rajabasa Siap Tampung Pemudik

Busyro Puasa Bicara Kasus yang Ditangani KPK

3 Masalah Pembayaran THR yang Berulang Tiap Tahun

Senayan City Gelar Midnight Sale 38 Jam

Jember Kewalahan Atasi Gelandangan dan Pengemis

Ramadan, KPI Tegur 7 Acara Televisi

Waspadai 9 Titik Pasar Tumpah Surakarta

Alasan Polisi Bersepeda Amankan Terminal

Tiket Bus Dijual di Stasiun untuk yang Telantar