TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelindo II atau IPC, R.J. Lino, mengatakan instansinya telah memiliki rencana untuk mengembangkan Pelabuhan Sorong. Rencana pengembangan ini dibuat untuk menambah kapasitas pelabuhan tersebut. "Rencananya, peningkatan kapasitas Pelabuhan Sorong akan kami lakukan pada akhir tahun 2012," ujar Lino saat ditemui di Gedung BNI, Rabu, 8 Agustus 2012.
Lino melanjutkan, lewat pengembangan Pelabuhan Sorong ini, diharapkan kapasitas pelabuhan tersebut meningkat ke angka 500.000 Teus (Twenty Foot Equivalent Unit). Untuk saat ini, prapengembangan, kapasitas Pelabuhan sorong hanya 25.000 Teus.
Lino menambahkan, untuk proyek pengembangan ini, Pelindo II membutuhkan dana Rp1 triliun. Kurang lebih 70 persen dari dana tersebut akan berupa pinjaman, sedangkan sisanya berasal dari ekuitas.
Lino juga menuturkan bahwa untuk pengerjaan proyek Sorong ini, Pelindo II tidak sendirian. Ia mengatakan Pelindo akan bergabung ke sebuah konsorsium untuk pengerjaan proyek tersebut. Adapun konsorsium tersebut terdiri atas PT Samudera Indonesia, Tbk, PT Meratus Line, PT Tempuran Emas, Tbk, PT Pelindo IV, PT Salam Pasific Indonesia Lines, PT Tanto Intim Line, dan PT Pembangunan Perumahan.
"Pemkab Sorong juga ikut terlibat. Kami harapkan proyek ini kelar dalam dua tahun," ujar Lino menambahkan keterangannya.
Terakhir, Lino mengatakan, lewat proyek Sorong ini, ia berharap Pelabuhan Sorong menjadi pusat distribusi barang di Indonesia timur dalam kerangka national connectivity. Lino juga yakin pelabuhan itu akan menjadi proyek penting dalam mempercepat pembangunan jaringan transportasi integratif sebagaimana dijelaskan dalam Master Plan MP3I.
"Ke depannya, Pelabuhan Sorong ini bisa mengkonsolidasikan potensi peti kemas tujuan luar negeri seperti Australia, Papua Nugini, serta Timor Timur," ujar Lino sambil mengatakan bahwa tender untuk proyek Sorong tersebut rencananya akan digelar bulan depan.
ISTMAN MP