Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengemudi Xenia Maut: Saya Bukan Monster  

image-gnews
Terdakwa kasus kecelakaan yang menewaskan sembilan pejalan kaki, Afriyani Susanti menutupi wajahnya ketika menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (1/8). ANTARA/M Agung Rajasa
Terdakwa kasus kecelakaan yang menewaskan sembilan pejalan kaki, Afriyani Susanti menutupi wajahnya ketika menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (1/8). ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta--Dengan air mata berlinang dan suara sesenggukan, terdakwa kasus kecelakaan maut di Tugu Tani, Afriyani Susanti membacakan pembelaan atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap dirinya. Pembelaan yang ia ucapkan lebih mirip puisi permohonan ampun dibandingkan sebuah pembelaan.

Dengan suara lirih dan tertunduk, ia meminta maaf kepada keluarga korban atas kecelakaan itu. Ia juga meminta maaf kepada keluarga dan kerabatnya atas hardikan dan cemooh yang mereka terima terkait kasus yang menimpanya. Wanita berkerudung abu-abu ini juga meminta pengampunan atas tragedi yang tidak ia lakukan dengan sengaja itu.

Afriyani mempertanyakan mengapa pada awal kejadian itu, media banyak menulis tentang wajahnya yang seperti tidak terlihat ada rasa penyesalan. "Apa mungkin rasa penyesalan hanya terlihat lewat wajah? Apa gunanya ada hati? Saya bukan monster. Saya manusia yang sama seperti semua orang di ruang ini. Saya masih punya hati untuk merasakan penyesalan. Penyesalan ini adalah pelajaran paling berharga untuk melakukan taubat,” katanya di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu 8 Agustus 2012.

Ternyata pembelaan wanita yag memakai rompi tahanan itu tidak memberikan simpati sedikitpun kepada keluarga korban. “Air mata buaya. Saya nggak ada rasa iba sama dia,” kata Maria, salah satu keluarga korban di sela-sela persidangan. Menurut wanita berambut pendek ini, dirinya akan sangat marah apabila nanti Afriyani diputus kurang dari 20 tahun sesuai tuntutan Jaksa.

Maria ingin agar Afriyani merasakan duka yang ia rasakan. Korban kecelakaan Xenia maut itu adalah adik bungsunya, Muhammad Akbar, 23 tahun. Akbar adalah anak kesayangan orang tua Maria. Sedihnya lagi, tepat tiga hari sebelum Akbar meninggal, ayah Maria baru dipanggil Yang Maha Kuasa. “Karena dua orang sekaligus meninggal, ibu saya jadi sakit-sakitan terus. Darah tingginya kumat terus,” kata wanita yang memakai jaket jeans ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maria mengaku lebaran kali ini akan terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ayah dan adiknya tidak akan ikut merayakan kemenangan di hari raya umat Islam itu. Perbedaan lebaran juga akan dirasakan olehh Afriyani. Tahun ini ia akan merayakannya di balik jeruji besi. Walau tempat dan kondisi perayaan lebaran yang berbeda, seharusnya inti lebaran tidak akan berubah bagi mereka berdua, yaitu saling memaafkan.

MITRA TARIGAN

Berita lain:
Pengemudi Xenia Maut Mulai Puasa Daud

Mental Mulai Membaik, Afriyani Tak Butuh Psikiater

Jerat Sopir Xenia Maut, Polisi Minta Saran Pakar

Blakblakan Eksekutif Daihatsu Soal Rem Xenia

Ditanya Kasus Xenia Maut, Kapolda Metro Sewot

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Afriyani Mimpi Gandengan dengan Korban Xenia Maut

5 Januari 2013

Terdakwa kasus kecelakaan yang menewaskan sembilan pejalan kaki, Afriyani Susanti mengikuti sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (1/8). ANTARA/M Agung Rajasa
Afriyani Mimpi Gandengan dengan Korban Xenia Maut

Saat peristiwa tersebut hingga sekarang, Afriyani hanya bermimpi sekali.


Afriyani: Saya Siap Mati di Tangan Keluarga Korban  

5 Januari 2013

Afriyani Susanti. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Afriyani: Saya Siap Mati di Tangan Keluarga Korban  

Afriyani terlihat selalu senang ketika berada di pengadilan. Apa yang ada di dalam pikirannya?


Afriyani Nyaris Bunuh Diri, Digagalkan Polwan

5 Januari 2013

Afriyani Susanti, pengemudi mobil yang menabrak dan menewaskan beberapa orang di Jl. Ridwan Rais bulan Januari lalu mengikuti lanjutan sidang lanjutan atas dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (23/5). Agenda kali ini mendengarkan keterangan para saksi yang melihat langsung kejadian serta dua orang saksi yang berada di dekat lokasi kejadian. TEMPO/Tony Hartawan
Afriyani Nyaris Bunuh Diri, Digagalkan Polwan

Selamat dari bunuh diri, Afriyani semakin kuat dengan kehidupannya saat ini.


Afriyani: di Penjara Saya Belajar Satu Hal

5 Januari 2013

Afriyani Susanti. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Afriyani: di Penjara Saya Belajar Satu Hal

Afriyani tidak lagi melihat kehidupan secara hitam dan putih.


Afriyani Bisa Jalani Vonis Hukuman yang Terlama  

28 Desember 2012

Tersangka kasus kecelakaan Xenia maut Afriyani usai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tinggi Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (29/8). TEMPO/Tony Hartawan
Afriyani Bisa Jalani Vonis Hukuman yang Terlama  

Keputusan hukuman untuk Afriyani dipengaruhi pula oleh desakan masyarakat


Afriyani Susanti: Saya Ingin Taubat

28 Desember 2012

Afriyani Susanti. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Afriyani Susanti: Saya Ingin Taubat

Afriyani belum memikirkan apa yang akan dilakukan selama 19 tahun ke depan


Dari Afriyani, Si Neng April, Hingga Anak Priok  

28 Desember 2012

Afriyani Susanti, pengemudi mobil yang menabrak dan menewaskan beberapa orang di Jl. Ridwan Rais bulan Januari lalu mengikuti lanjutan sidang lanjutan atas dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (23/5). Agenda kali ini mendengarkan keterangan para saksi yang melihat langsung kejadian serta dua orang saksi yang berada di dekat lokasi kejadian. TEMPO/Tony Hartawan
Dari Afriyani, Si Neng April, Hingga Anak Priok  

Afriyani meminjamkan diary-nya ke Tempo


Afriyani Buat Perpustakaan Kecil di Rutan  

28 Desember 2012

Afriyani Susanti. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Afriyani Buat Perpustakaan Kecil di Rutan  

Menurut Afriyani berada di rutan tidak seseram yang dibicarakan orang


Afriyani Susanti: Saya Bukan Monster

28 Desember 2012

Afriyani Susanti. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Afriyani Susanti: Saya Bukan Monster

Afriyani Susanti lega lepas dari pasal pembunuhan


Afriyani Divonis 4 Tahun untuk Kasus Narkoba  

19 Desember 2012

Afriyani Susanti. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Afriyani Divonis 4 Tahun untuk Kasus Narkoba  

Vonis hakim terhadap Afriyani Susanti lebih tinggi dibandingkan tuntutan jaksa yang hanya tiga tahun penjara.