TEMPO.CO , Gowa: Muliati, 30 tahun, pegawai negeri sipil yang bertugas di ruangan wakil bupati Gowa histeris saat menemukan biawak sedang bertengger di atas wastafel. Muliati melihat biawak atau yang oleh orang Makassar biasa disebut Padalle (Veranus celebensis), Rabu, 8 Agustus 2012.
Saat itu Muliati akan mengambil air wudu di dalam kamar mandi untuk salat zuhur.
Karena takut, Muliati pun keluar dari dalam kamar mandi dan meminta pertolongan kepada rekan-rekannya. “Saya langsung masuk dan menangkap biawak itu,” ungkap ajudan mantan wakil bupati Gowa Iswadi.
Menurut Iswadi, biawak yang ditemukan di lantai dua dalam ruangan wakil bupati warnanya hitam. Biawak ini memiliki panjang sekitar 70 sentimeter dan memiliki lima jari pada tangan dan kakinya.
Setelah mengikat kepala biawak dengan tali, Iswadi lantas membawa biawak tersebut ke rawa yang ada di samping kantor bupati Gowa untuk dilepaskan.
“Saya tidak tahu dari mana biawak ini berasal, tapi yang pasti tidak ada jalan bagi biawak untuk bisa masuk ke dalam ruangan ini,” kata Iswadi saat ditemui di ruang wakil bupati, Kamis, 9 Agustus 2012.
Meski sejumlah pegawai yang ada di kantor bupati Gowa takut dengan kehadiran biawak ini, mereka berusaha mengabadikan gambar biawak tersebut dengan telepon genggam sebelum dibawa ke rawa. “Ini foto biawak yang saya tangkap,” kata Iswadi sambil menunjukkan foto biawak di telepon genggamnya.
Padalle adalah salah satu jenis biawak yang hanya hidup di Sulawesi Selatan. Menurut pencinta reptil di Makassar, Padalle jumlahnya makin berkurang karena sering dibunuh warga. “Warga menganggap semua reptil itu berbahaya, sehingga harus dibunuh,” ujar salah seorang pencinta reptil di Makassar, Dani.
Menurut Dani, di dunia ini hanya 20 persen reptil yang berbahaya. “Sehingga kami berharap warga tidak langsung membunuh jika menemukan reptil. Sebab kehadiran reptil bisa membantu keseimbangan alam,” kata Dani.
MUHAMMAD YUNUS
Berita lain:
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube
Buka Bersama SBY-Polri-KPK, Ini Kata Ruhut
Demokrat: Rhoma Irama Tak Bersalah
Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika
Abraham : Pembahasan dengan SBY Normatif