Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Baru Mata-matai Transkasi Perbankan Anda

image-gnews
Techspotting.org
Techspotting.org
Iklan

TEMPO.CO , Moskow - Sebuah virus maya baru ditemukan di Timur Tengah yang dapat memata-matai transaksi perbankan siapa saja. Selain itu, virus ini mampu mencuri informasi login untuk situs jaringan sosial, email, dan pesan instan, menurut perusahaan keamanan komputer terkemuka, Kaspersky Lab.

Dijuluki Gauss, virus ini juga mungkin mampu menyerang infrastruktur penting dan sangat mungkin dibangun di laboratorium yang sama seperti Stuxnet, worm komputer yang diyakini telah digunakan oleh Amerika Serikat dan Israel untuk menyerang program nuklir Iran.

Perusahaan yang berbasis di Moskow ini mengatakan pihaknya menemukan Gauss telah menginfeksi lebih dari 2.500 komputer pribadi, sebagian besar di Libanon, Israel, dan wilayah Palestina. Target termasuk Lebanon BlomBank, ByblosBank dan Credit Libanais. Namun virus ini juga diketahui "mengintip" transkasi menggunakan kartu kredit Citibank  dan sistem pembayaran PayPal eBay.

Para pejabat di tiga bank itu mengatakan mereka tidak mengetahui tentang virus ini. Juru bicara PayPal, Anuj Nayar, mengatakan perusahaan itu menyelidiki masalah ini tetapi tidak mengetahui adanya peningkatan "kegiatan nakal" sebagai akibat dari Gauss. Sedangkan juru bicara Citibank menolak memberikan komentar.

Kaspersky Lab tidak mau berspekulasi tentang siapa yang berada di balik Gauss, tetapi mengatakan virus itu terhubung ke Stuxnet dan dua alat spionase cyber lainnya, Flame dan Duqu. Departemen Pertahanan AS menolak memberikan komentar.

"Setelah melihat Stuxnet, Duqu dan Flame, kita dapat mengatakan dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa Gauss berasal dari 'pabrik' yang sama dengan mereka," tulis Kaspersky di situsnya. "Semua perangkat serangan mewakili negara-negara yang mensponsori cyber-spionase dan operasi perang cyber."

Temuan Kaspersky kemungkinan menuai perdebatan internasional atas pengembangan dan penggunaan senjata cyber dan alat spionase. Diskusi sengit sudah mulai berlangsung menyusul temuan Flare pada Mei.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jeffrey Carr, seorang ahli perang cyber yang menjalankan sebuah perusahaan keamanan kecil yang dikenal sebagai Taia Global, mengatakan pemerintah AS telah lama memantau bank Lebanon untuk mencari petunjuk tentang kegiatan kelompok-kelompok militan dan kartel obat. Dia mengatakan Gauss mungkin dibangun dengan mengadaptasi teknologi yang dibuat untuk menyusun Flame.

"Platform ini dianggap sukses. Mengapa tidak menerapkannya pada ini untuk menyelidiki bank Lebanon dan apakah mereka terlibat dalam pencucian uang bagi Hizbullah?" katanya.

Beberapa analis mengatakan mereka tidak terkejut mendengar bahwa sebagian besar infeksi Gauss ditemukan di Libanon. "Beirut merupakan hot spot untuk gerakan klandestin uang oleh negara," kata seorang mantan pakar intelijen AS yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Regulator perbankan New York pekan ini menuduh Standard Chartered Plc melanggar UU anti-pencucian uang dengan menyembunyikan transaksi bernilai lebih dari US$ 250 miliar. Para ahli mengatakan bahwa Gauss adalah alat yang sempurna untuk unit intelijen pemerintah untuk mengumpulkan informasi untuk penyelidikan tersebut, meskipun mereka tidak secara khusus menghubungkan Gauss dengan kasus Standard Chartered.

REUTERS | TRIP B

Terpopuler
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube

Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum

Mahfud MD: Koruptor Hidupnya Panas

Wawancara Tempo dengan Hartati Murdaya

Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

9 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

14 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

16 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

17 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

18 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

18 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

21 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

22 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?