TEMPO.CO, Ankara: Sepanjang malam Kamis 9 Agustus 2012, sekitar 2.400 orang Suriah menyeberang masuk ke Turki untuk menyelamatkan diri dari kekerasan yang semakin meluas di Suriah. Bersamaan dengan itu, para pemberontak berusaha memperluas pengawasannya di Aleppo, kota terbesar di negara itu.
Para pengungsi yang lari ke Turki sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Mereka adalah korban kekerasan yang terjadi di sejumlah desa di dekat Kota Aleppo dan Idlip.
Jumlah mereka yang mengungsi dua kali lipat angka sebelumnya. Sebelumnya, sudah 50 ribu warga Suriah sudah mengungsi ke Turki. Selain ke Turki, mereka mengungsi ke Yordania dan Libanon.
“Ini tragedi kemanusiaan yang terjadi di Suriah,” kata Wakil Perdana Menteri Turki Ali Babacan Kamis 9 Agustus 2012.
Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi pada Selasa, 7 Agustus 2012, melaporkan sedikitnya 22.300 warga Irak yang tinggal di Suriah telah kembali dipulangkan ke negaranya akibat perang saudara di Suriah. Utusan PBB Martin Kobler mendesak lembaga-lembaga donor untuk lebih berkontribusi bagi para pendatang baru itu.
Kobler juga meminta pemerintah Irak memberikan kemerdekaan lebih besar kepada para pengungsi. Ribuan warga Irak dulu melarikan diri ke Suriah setelah meluasnya pertempuran sektarian di negara mereka antara 2005 dan 2007.
Kemarin Dewan Keamanan PBB dilaporkan akan menggelar pertemuan tingkat menteri untuk membahas soal konflik Suriah pada 30 Agustus 2012 mendatang. Pertemuan itu digelar atas permintaan Presiden Prancis sebagai Ketua Dewan Keamanan pada Agustus ini.
Sejauh ini, ujar seorang diplomat, belum dapat dipastikan apakah Rusia dan Cina yang telah tiga kali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Suriah, akan menghadiri pertemuan ini.
Melalui televisi, Assad bersumpah untuk melumpuhkan para pemberontak dan pendukungnya. Sumpah itu ia sampaikan pada Selasa lalu, didampingi utusan pejabat senior Iran, Saeed Jalili. Keduanya menegaskan sumpah mereka.
AP | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA
Berita Terpopuler:
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube
Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum
Mahfud MD: Koruptor Hidupnya Panas
Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman
Wawancara Tempo dengan Hartati Murdaya
Kunjungi Korban Kebakaran, Fauzi Sindir Jokowi
Demokrat: Rhoma Irama Tak Bersalah
Ini Alasan Dik Doank Nikah Lagi
Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika