TEMPO.CO, Banda Aceh - Kemarau membuat Aceh dilanda kekeringan. Akibatnya ratusan hektare sawah gagal panen dan suhu panas rata-rata mencapai 34 – 35 derajat Celsius.
Untuk meminta hujan, ribuan warga di Banda Aceh, Sabtu, 11 Agustus 2012, melaksanakan Salat Istisqa berjemaah di Lapangan Blang Padang. Salat itu bertujuan memohon doa kepada Allah agar menurunkan hujan ke Aceh.
Dalam barisan jemaah tampak hadir Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, dan sejumlah pejabat dinas lainnya di Aceh.
Salat minta hujan dua rakaat di bawah terik matahari pagi tersebut dipimpin Teungku Zamhuri, imam rawatib Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Pada rakaat pertama diiringi tujuh kali takbir, rakaat kedua lima kali takbir, sebelum membaca surat Al Fatihah. Usai salat, dilanjutkan dengan prosesi membaca rukun dua khotbah serta doa memohon dibebaskan dari kemarau.
Usai salat, Teungku Muhammad Rofiq, ulama karismatik di Aceh, memimpin doa minta hujan. Memohon kepada sang pencipta agar lekas diturunkan hujan, dijauhkan dari bencana dan diampuni segala dosa. “Kemarau panjang dipercaya sebagai ujian, bahkan bala yang diberikan Allah,” ujarnya dalam khotbah.
Usai salat dan berdoa, ribuan jemaah kemudian bubar. Amiruddin, seorang warga Lampaseh mengatakan kekeringan sangat terasa di Aceh tahun ini. “Air sumur kami saja hampir kering, suhu juga sangat panas,” ujarnya.
ADI WARSIDI
Berita lain:
Rhoma Irama Ancam Penyebar Ceramahnya
Rhoma Irama Dicekal MNC Grup?
Lolos Uji Emisi, Mobil Esemka Siap Produksi
Konflik PSSI Memanas Lagi
Korban Pemukulan Jelambar Bukan Pendukung Foke